Petualangan Naik Turun
Leon Panetta, resmi menjadi menteri Pertahanan Amerika Serikat menggantikan Robert Gates, Jumat (1/7). Sebelumnya pria berusia 73 tahun itu menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Amerika (CIA) selama 2 tahun.
Leon Edward Panetta menggambarkan pekerjaannya sebagai “petualangan naik turun” memimpin agen mata-mata dan pembunuhan Ketua Al Qaeda, Osama bin Laden yang merupakan puncak dari masa jabatannya.
Panetta meninggalkan kantornya dengan pesan terakhir berjudul “arrivederci” kepada para karyawan CIA. Putra imigran Italia itu memuji “para prajurit sunyi” di lembaga tersebut. Panetta menggambarkan 2 tahun karirnya tersebut dengan bukit dan lembah.
“Secara emosional, pekerjaan ini membawa saya kepada keduanya, kedalaman dan ketinggian. Dari peristiwa dimana kita telah kehilangan tujuh prajurit kita di Khowst (Afganistan), kepada momen yang mencatat salah satu keberhasilan terbesar lembaga kita yakni mengendalikan dunia Osama bin Laden,” tulisnya.
Panetta mendapatkan pujian atas terbunuhnya otak Al Qaeda pada 2 Mei lalu, dengan para agen CIA mengangkut harta benda bin Laden dari kediamannya.
Namun, ketika Panetta menjabat sebagai direktur juga dipenuhi serangan paling mematikan terhadap lembaganya selama lebih dari dua dekade. Ketika itu seorang pemboman yang dikira CIA sebagai informan berharga malah membunuh tujuh agen CIA di pangkalan Khost, Afghanistan.
“Kita telah memiliki petualangan menakjubkan bersama,” tulis peraih medali pujian angkatan darat.
Panetta mengucapkan terimakasih kepada semua pekerja CIA dan menyatakan bahwa dia telah menyaksikan “keberanian pribadi,” “keajaiban teknologi,” dan “pembuatan sejarah”.
Panetta sebelum masuk ke CIA, lebih berfokus pada politik domestik daripada keamanan nasional atau kegiatan intelijen. Lulusan Sekolah Hukum Universitas Santa Clara itu pernah menjadi anggota parlemen AS dari 1977-1993, dan menjabat sebagai kepala staf Gedung Putih pada pemerintahan Presiden Bill Clinton.
Panetta menyatakan bahwa CIA telah meluncurkan operasi kontraterorisme paling agresif dalam sejarah AS. Sebuah referensi untuk melawan Al Qaeda dan militan Taliban di Pakistan.
CIA telah menolong Presiden AS Barack Obama maju selangkah dalam perang Afganistan dan mengurus revolusi di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pada 21 Juni 2011, Panetta meraih suara penuh parlemen AS, sebanyak 100 anggota senat, menyetujui pencalonan dirinya sebagai Menteri Pertahanan.
Sebagai menteri pertahanan, Panetta akan bertanggung jawab terhadap penarikan operasi militer di Afghanistan di mana AS memiliki sekitar 90 ribu tentara di sana.
Sebagai kepala pentagon yang baru, Panetta juga akan mengambil alih kebijakan mengenai partisipasi Amerika dalam operasi militer menentang pemerintahan Libia dan krisis politik di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Selain itu, Panetta juga dibebankan dengan penurunan anggaran Pentagon
yang saat ini menjadi perdebatan dalam Kongres AS. [AFP/D-11]
ASI3175 4 P 0340 USA /AFP-JE77
US-intelligence-CIA-Panetta
[1] 'One hell of a ride' as CIA chief: Panetta
WASHINGTON, June 30, 2011 (AFP) - Outgoing CIA director Leon Panetta said Thursday it had been "one hell of a ride" leading the spy agency and called the killing of Al-Qaeda chief Osama bin Laden a highlight of his tenure.
In a final message to CIA employees titled "arrivederci," the son of Italian immigrants praised "America's silent warriors" at the agency and described what he called the peaks and valleys of his more than two year tenure.
"Emotionally, this job took me to both the depths and heights: from hearing we had lost seven of our own at Khowst (in eastern Afghanistan), to the moment that sealed one of the greatest successes in our agency's history -- ridding the world of Usama Bin Ladin," he wrote.
"We had one hell of a ride together."
Panetta won praise for the May 2 raid that killed the Al-Qaeda mastermind, with the spy agency hauling away a trove of material from bin Laden's Pakistani compound.
But Panetta's time as director was also marred by the single deadliest attack against the agency in more than two decades, when a suicide bomber who the CIA viewed as a valuable informant killed seven agency operatives at its Khost base in eastern Afghanistan.
Panetta, who is due to be sworn in Friday as the next defense secretary, thanked agency employees and said he had witnessed "personal courage," "technological marvels" and "history in the making."
Panetta, whose experience before coming to the CIA had focused more on domestic policy than intelligence or national security, said the agency had "launched the most aggressive counterterrorism operations in our history," a reference to a stepped-up drone bombing campaign against AL-Qaeda and Taliban militants in northwest Pakistan.
The CIA had helped President Barack Obama "chart a way forward for the war in Afghanistan, and manage the revolutionary changes in the Middle East and North Africa."
ddl/rl
AFP
Comments
Post a Comment
, ,