Wasiat Terakhir Kadhafi

Kematian pemimpin besar Libya menyisakan berbagai cerita menarik. Ternyata sebelum tewas tertembak oleh rakyatnya sendiri ternyata Kadhafi sempat menuliskan surat wasiat untuk dibaca seluruh rakyat Libya.Kadhafi pada bulan September lalu bersumpah tak akan lari dari Libya kendati sebagian besar anggota keluarganya sudah mengungsi ke Niger dan Aljazair. “Saya akan tetap di Libya dan akan menjadi martir di tanah air ini.
Inilah salah satu sisi positif Kahadafi yang masih mempunyai sikap ksaria dan keberanian untuk mengahdapi masalah dalam negerinya meski nyawanya dipertaruhkan. meski bisa saja dia melarikan diri ke luar negeri tetapi ternyata tidak dilakukannya 
Petikan lengkap surat wasiat Kadhafi:
“Inilah surat wasiat saya.
Saya, Muammar bin Mohammad bin Abdussalam bi Humayd bin Abu Manyar bin Humayd bin Nayil al Fuhsi Qhadafi, bersumpah tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah. Saya bersumpah akan mati sebagai Muslim.”

“Jika saya terbunuh, saya ingin dikuburkan secara Islam, dalam balutan baju yang saya kenakan, tubuh saya tidak dimandikan, di pekuburan di Sirte, di samping keluarga dan kerabat saya.”
“Saya minta keluarga saya, terutama anak-anak dan perempuan, diperlakukan dengan baik setelah kematian saya. Rakyat Libya harus melindungi identitasnya, prestasinya, sejarah, serta citra terhormat leluhur dan pahlawannya.”
“Rakyat Libya tidak boleh mengabaikan pengorbanan orang-orang bebas dan terbaik. Saya mengajak para pendukung untuk melanjutkan perlawanan dan melawan agresor asing terhadap Libya,
hari ini, esok, dan selamanya.”

“Biarkan warga bebas dunia mengetahui bahwa kita bisa saja melakukan tawar-menawar dan menjual perkara kita dengan imbalan kehidupan pribadi yang aman dan mapan.”
“Kita menerima banyak tawaran sampai saat ini, tapi kita memilih berdiri di garis depan pertempuran sebagai lambang kewajiban dan kehormatan.”
“Meski kita tidak serta-merta menang, kita akan memberi pelajaran pada generasi mendatang bahwa memilih melindung negara adalah kehormatan dan menjualnya merupakan pengkhianatan terbesar dalam sejarah yang akan dikenang selamanya, meskipun ada upaya dari yang untuk melakukan sebaliknya.”
Surat tersebut telah diserahkan kepada tiga kerabatnya. Tapi hanya satu yang sampai
lantaran dua di antaranya terbunuh dalam pertempuran di Sirte.

Comments

Popular Posts