Slovakia-Indonesia Jalin Kemitraan Berganda
Hubungan bilateral Indonesia dan Slovakia selama tiga tahun ini terus mengalami pekembangan dengan pucaknya dengan kunjungan kenegaraan Presiden Slovakia Ivan Gasparovic ke Indonesia, yang pertama kalinya sepanjang sejarah hubungan kedua negara pada 9-12 Oktober 2011.
Indonesia dan Slovakia menandatangani 14 nota kesepahaman antara kedua negara mencangkup 11 kesepakatan kerjasama bisnis dan perdagangan senilai US$ 1,2 miliar pada 11 Oktober 2011. Antara lain rencana pembangunan pabrik semen di Papua Barat, pembangunan Pembangkit Listrik di Batam dan Lombok serta Ekspor CPO ke pasar Eropa Tengah Timur melalui Slovakia.
Sementara tiga lainnya adalah kerjasama antara lembaga pemerintahan kedua negara. Yakni, bidang investasi antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan badan investasi Slovakia SARIO, bidang media massa antara Radio Republik Indonesia dan Slovakia Radio, serta bidang pertanian dan pangan yaitu antara Universitas Andalas Padan dan Universitas Pertanian Nitra Slovakia untuk Budidaya Gandum.
Hubungan bilateral Indonesia-Slovakia telah terjalin sejak awal kemerdekaan Slovakia pada 1 Januari 1993. Hubungan antara kedua negara menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir dengan ditandatanganinya berbagai macam perjanjian kerjasama. Neraca perdagangan kedua negara pun naik dua kali lipat dari US$ 59 juta pada 2009 menjadi US$ 144 juta pada 2010.
Duta Besar Indonesia untuk Slovakia Harsha Joesoef adalah orang dibalik meningkatnya kerjasama strategis Indonesia dan Slovakia. Selama kepemimpinannya sebagai wakil pemerintah Indonesia, Harsha telah berhasil mempererat hubungan bilateral dengan Slovakia diawali dengan persetujuan bebas visa diplomatik dan dinas yang disepakati pada awal 2010, persetujuan payung bagi kegiatan sosial budaya, pendidikan, iptek dalam kesepakatan SECSY, serta penandatangan prioritas kerjasama di delapan bidang.
Harsha yang telah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Slovakia sejak 27 April 2009 itu berhasil mempromosikan Indonesia sekaligus membawa investasi masuk ke dalam negeri sebesar-besarnya bagi kemakmuran bangsa Indonesia.
Berikut penjabaram Harsha mengenai hubungan kemitraan Indonesia dengan Slovakia.
Apa yang membuat Slovakia tertarik membangun kerjasama dengan Indonesia?
Posisi Indonesia di mata internasional sangat bagus dengan masuknya Indonesia menjadi anggota kelompok ekonomi utama G-20 yakni 20 negara dengan perekonomian besar di dunia. Indonesia pun diprediksikan akan menjadi 10 negara ekonomi besar di dunia.
Oleh karena itu posisi Indonesia di internasional sangat penting. Slovakia mengakui itu dan tidak ingin ketinggalan, sangat ingin melakukan kerjasama dengan Indonesia yang diperkirakan akan menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia. Membuka kerjasama perdagangan dengan Indonesia berarti membuka pasar ke ASEAN.
Keuntungan apa yang bisa diperoleh Indonesia dengan membangun kerjasama dengan Slovakia?
Slovakia adalah salah satu negara anggota Zona Eruro. Membangun kerjasama ekonomi dengannya akan membuka peluang bagi Indonesia memasuki pasar Eropa dan Timur Tengah. Slovakia seperti Singapura di Asia Tenggara. Slovakia merupakan gerbang perdagangan di Eropa karena semua produk yang diproduksi di Slovakia bisa didistribusikan ke 40 negara Eropa tanpa bea impor.
Banyak perusahaan Asia seperti Samsung atau LG dari Korea Selatan memproduksi produknya di Slovakia agar bisa masuk pasar Eropa. Indonesia diharapkan bisa mengekor mereka. Bila Indonesia ingin bermain di pasar internasional di Eropa maka penting bagi Indonesia membuat produknya made in Slovakia.
Oleh karena itu sangat perlu terus-menerus meningkatkan kerjasama dengan Slovakia.
Bagaimana hubungan politik Indonesia dan Slovakia?
Hubungan politik Indonesia dan Slovakia mengalami terobosan. Indonesia sangat dihargai di dunia internasional. Slovakia memberikan posisi yang baik bagi Indonesia. Negara grup Schengen itu memberikan persetujuan bebas visa doplomatik sehingga bagi paspor hitam (diplomat) atau paspor biru (pejabat negara) bebas visa. Itu bentuk penghargaan Slovakia kepada kita. Sejauh ini yang memberikan bebas visa ada 7 negara Eropa yang memberikan bebas visa bagi Indonesia, antara lain Belanda, Luxemburg, dan Austria.
Bagaimana penilaian masyarakat Slovakia tentang Indonesia, dengan isu terorisme dan korupsi di dalam negeri?
Masyarakat Slovakia mengenal Indonesia sebagai negara pluralisme dengan multi etnis, suku dan agama. Meski mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, toleransi beragama sangat bagus karena semua agama di Indonesia dihormati. Saya katakan bahwa Mereka menilai ekstrimisme bisa terjadi di mana saja.
Pemerintah Slovakia malah ingin belajar kepada Indonesia mengenai toleransi dan kerukunan umat beragama dan suku. Di Slovakia ada negara bagan yang berbatasan dengan Hingaria, penduduknya tidak bisa berbahasa Slovakia tapi berbahasa Hongaria. Pemerintahan ingin mereka juga berbahasa Slovakia, tapi ditolak.
Saya ceritakan kepada mereka, Indonesia memiliki 17.000 pulau dan ratusan suku dan bahasa. Akan tetapi semua bisa bersatu karena seluruh rakyat Indonesia diharuskan berbahasa Indonesia. Itulah yang menyatukan Indonesia yakni satu bangsa satu bahasa Indonesia. Ini sesuatu hal yang saya “jual” ke mereka.
Adakah kendala dalam membangun hubungan kedua negara?
Hubungan politik, dan ekonomi tidak ada kendala. Namun, hubungan antarwarga (people to peole) perlu semakin ditingkatkan. Kendala jarak menyebabkan tidak bisa mengenal budaya masing-masing bangsa. Oleh karena itu kami meningkatkan hubungan kedua bangsa dengan melakukan pertukaran pelajaran. Sebanyak 34 siswa Slovakia diundang ke Indnonesia untuk mengenal dan belajar budaya Indonesia. Mereka belajar memainkan alat musik gamelan dan ketika mereka kembali lagi ke Slovakia mereka mahir bermain gamelan dan menjadi sahabat Indonesia.
Indonesia memiliki hubungan kerjasama di bidang tenaga nuklir dengan Slovakia, sejauh mana kerjasama itu?
Kebutuhan tenaga listrik Indonesia sangat besar untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen per tahun dengan kebutuhan sebanyak 40.000 Megawatt per tahun. Kebutuhan listrik itu tidak bisa dipenuhi dengan sumber daya energi konvensional seperti minyak dan batu bara, kita membutuhkan energi tambahan yaitu pembangkit listrik tenga nuklir (PLTN).
Negara-negara maju Eropa mayoritas sumber energinya dipasok dari energi nuklir dan aman. Slovakia, sekitar 60 persen listriknya di pasok oleh energi nuklir. Mereka cukup baik dalam menggunakan energi nuklir dan berbiaya paling murah untuk belajar tentang tenaga nuklir dibanding negara eropa lainnya. Oleh karena itu Indonesia ingin belajar untuk mengembangkan energi nuklir dari Slovakia. Bangka Belitung sudah menunjukkan inisiatifnya untuk membangun PLTN karena tanahnya paling solid, jadi mudah-mudahan pembangunan PLTN bisa dilakukan.
Apa harapan anda terhadap hubungan Indonesia dan Slovakia ke depan?
Saya harapkan hubungan ekonomi, politik, dan budaya antara Indonesia dan Slovakia semakin lebih maju. Kedua bangsa saling mengenal mengenal, menggali dan memanfaatkan potensi hubungan bilateral bagi kepentingan kedua negara. Setidaknya hubungan perdagangan antara Indonesia dan Slovakia sudah dimulai dan semoga ada perusahaan Indonesia beroperasi di Slovakia sehingga bisa masuk ke pasar internasional. Pertukaran antar warga negara juga semakin besar. Saat ini tenaga kerja Indonesia di Slovakia mencapai 60 orang dan wisatawan Indonesia ke Slovakia termasuk dalam angka moderat karena jarang warga Indonesia berkunjung ke sana. Sementara warga Slovakia banyak berdatangan ke Indonesia.
Comments
Post a Comment
, ,