Sepertiga Negara Uni Eropa Hadapi Resesi 2012
[BRUSSELS] Uni Eropa menambahkan daftar panjang negara-negara yang akan mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada 2012. Sepertiga dari 27 negara Uni Eropa akan mengalami tren penurunan sebagai akibatnya kelompok ekonomi euro itu akan mengalami stagnasi pertumbuhan ekonomi.
Sebuah laporan Uni Eropa membeberkan prospek cukup buruk yang dapat membawa Uni Eropa kepada pertumbuhan lebih rendah dari yang diproyeksikan untuk Jerman, negara lokomotif ekonomi Eropa. Uni Eropa memprediksikan bahwa Jerman hanya akan mengalami pertumbuhan ekonomi 0,6 persen pada 2012, jauh di bawah pertumbuhan ekonomi 3 persen pada 2011.
Tak lama setelah menteri keuangan zona Eropa menyepakati dana penyelamatan Yunani senilai US$ 172,8 miliar, Uni Eropa menambah daftar negara-negara yang mengalami pertumbuhan negatif pada 2012, Kamis (23/2). Dalam laporan sebelumnya, Uni Eropa memprediksikan bahwa hanya Yunani dan Portugal mengalami pertumbuhan negatif pada 2012. Sekarang, hal yang sama diperkirakan juga akan terjadi pada Belgia, Spanyol, Italia, Siprus, Belanda, Slovakia, dan Hungaria.
Wakil Presiden Komisi Eropa Olli Rehn mengatakan Uni Eropa akan mengalami stagnasi pertumbuhan, tahun ini. Uni Eropa sepertinya akan mengalami resesi ringan, meski ada beberapa tanda stabilitas ekonomi muncul baru-baru ini.
Rehn mengungkapkan bersamaan dengan pertumbuhan nol Uni Eropa, tingkat pertumbuhan di 17 negara yang membentuk zona euro akan mengalami penurunan 0,3 persen. Namun, dia menilai prakiraan suram itu lebih baik sekarang dibanding pada 2009, ketika semua negara Uni Eropa, kecuali Polandia, mengalami kontraksi ekonomi.
“Risiko terhadap prospek pertumbuhan global tetap tinggi,” kata Rehn menjelaskan alasan dibalik perlambatan ekonomi Eropa.
Dia menjelaskan bahaya terburuk datang dari kemungkinan bahwa krisis utang negara di zona euro akan menyebar ke negara lain. Dia juga memperingatkan bahwa ketegangan politik mungkin menjadi buruk di daerah pengekspor minyak hingga menyebabkan harga minyak melonjak.
Ramalan Rehn bahwa ekonomi global dan pertumbuhan di dunia perdagangan akan pulih secara bertahap pada 2012, setelah melemah sejak pertengahan 2011. Meskipun demikian, ia mengatakan pertumbuhan mungkin menguat dari yang digambarkan dalam ramalan, jika ekonomi Amerika Serikat pulih lebih cepat. Banyak langkah telah diambil untuk memastikan stabilitas keuangan dan untuk membangun kondisi yang diperlukan bagi keberlanjutan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan.
“Meski pertumbuhan telah berhenti, kami melihat tanda stabilitas di ekonomi Eropa. Dengan tindakan tegas, kita dapat mengubah sudut dan bergerak dari stabilisasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan,” ucapnya.
Perkiraan Uni Eropa hampir sama dengan perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. IMF memperkirakan bahwa produk global akan meningkat sebesar 3,25 persen pada 2012, lebih rendah 0,75 persen dari perkiraan September.
Bank Dunia menyatakan krisis utang di Eropa terjadi bersamaan dengan perlambatan pertumbuhan di beberapa negara berkembang terkemuka. Diperkirakan ekonomi dunia akan terhambat oleh gempa susulan dari krisis keuangan 2008 dan hanya tumbuh 2,5 persen pada 2012. [China Daily/D-11]
Comments
Post a Comment
, ,