Korut-Korsel Saling Bertukar Serangan Permusuhan
![]() |
Tentara Korea Selatan melakukan latihan militer di pulau perbatasan dengan Korut. Ketegangan Korut-Korsel telah menimbulkan ketakutan baru potensi perang antar dua negara yang belum berdamai itu. |
[SEOL] Ketegangan antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea
Utara (Korut) masih tinggi, meski Korut setuju membekukan uji coba nuklir dan
rudal, serta program pengayaan uranium. Korsel bahkan melancarkan latihan
militer baru dan melanjutkan pembangunan pangkalan angkatan laut di pulau
perbatasan Korut, Jeju.
Amerika Serikat (AS) dan Korut telah memulai
pembahasan rincian rencana untuk memungkinkan dimulainya bantuan pangan di
Utara, Kamis (8/3). Korut akan segera menerima bantuan makanan sebagai imbalan
setuju membekukan uji coba nuklir dan rudal, serta program pengayaan uranium.
Para pejabat AS-Korsel telah membuat sejumlah kemajuan
terkait pembahasan pengiriman bantuan makanan ke Korut di Tiongkok. Pertemuan
membahas ke mana bantuan makanan dikirim dan cara distribusi makanan akan
dipantau oleh lembaga swadaya masyarakat. AS akan mengirim 240.000 ton bantuan
nutrisi kepada negara yang mengalami kekurangan makanan itu akibat sanksi
ekonomi yang dikenakan.
Namun, di saat yang sama Korsel dan Korut saling melempar
serangan ancaman. Korsel menggelar
latihan militer artileri di dekat perbatasan Korut dikhawatirkan memicu potensi
perang. Latihan satu jam di Pocheon merupakan latihan militer
pertama di wilayah perbatasan, pada tahun ini. Latihan itu melibatkan 170 tank,
helikopter, empat pesawat tempur, dan artileri.
Latihan militer itu merespon latihan militer yang dilakukan
Korut di perbatasan Laut Kuning, awal minggu lalu. Kepala angkatan bersenjata
Kim Sang-Ki, menyaksikan latihan itu,
menyerukan para tentara harus menyerang balik dengan keras dan segera,
jika diprovokasi musuh.
Pyongyang juga mengancam sebuah “perang suci,” menyebut
latihan militer bersama AS-Korsel sebagai sebuah “deklarasi perang sunyi” dan
menuduh Seoul memfitnah para pemimpinnya.
“Pasukan militer dan rakyat Korut sedang menunggu perintah
untuk melancarkan perang suci. Semua rakyat Korea Utara memasuki sebuah perang
pembalasan dendam terhadap musuh bebuyutan mereka, di mana mereka tidak bisa
hidup di bawah langit yang sama,” demikian pernyataan kantor berita Korut,
KCNA.
Pertukaran ancaman permusuhan antara Utara dan Selatan meningkat ke puncak tertinggi setelah unit militer Seoul dituding memasang gambar pemimpin Korut Kim Jong-un dan ayahnya, Kim Jong-il sambil meneriak slogan "pukul Kim Jong-un sampai tewas". Hal itu memicu aksi protes massa mengecam Presiden Korsel Lee Myung-Bak di seluruh Korut.
Stasiun televisi Korut membalas dengan menampilkan sebuah gambar video tentara Korut menembakan senjata ke sebuah target bertuliskan nama Lee Myung-Bak dan target satu lagi bertuliskan nama menteri pertahanan Korsel.
Pangkalan Angkatan Laut
Sementara itu, ratusan warga Jeju, Korsel dan aktivis pelestarian lingkungan
melakukan unjuk rasa memprotes pembangunan pangkalan angkatan laut karena
dinilai membahayakan penduduk, Kamis (8/3).
Penduduk Jeju dan aktivis lingkungan mengatakan pangkalan
angkatan laut akan membuat warga rentan terhadap potensi pertempuran militer
dan menghancurkan keindahan pulau itu. Pulau Jeju merupakan situs warisan dunia
UNESCO dan terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban alam baru.
Pemerintah Korsel mengatakan bahwa lokasi strategis Jeju di
perbatasan Tiongkok, Jepang, dan Korut membuat pulau itu penting bagi keamanan
nasional untuk membangun pangkalan angkatan laut di sana. Angkatan laut Korsel
telah memulai peledakan membuka jalan bagi pembangunan pangkalan di sebuah desa
di pantai selatan Jeju, Kamis (7/3).
Sekitar 200 demonstran melakukan unjuk rasa damai, duduk di
jalan untuk memblokir para pegawai konstruksi mengakses situs peledakan. Aparat
kepolisian diperintahkan untuk mengambil sikap keras terhadap pemrotes. Sekitar
1.000 petugas polisi dikerahkan dengan beberapa aktivis ditahan secara paksa
oleh polisi.[Aljazeera/AFP/D-11]
Comments
Post a Comment
, ,