Menyibak Negeri Tirai Bambu

Stadion Olimpiade Bird Nest, stadion sepakbola berkerangka baja berbobot 42.00 ton, disebut sebagai Stadion termahal dan memiliki teknologi lingkungan tinggi. Mampu berdiri sampai 100 tahun.
Negeri Tirai Bambu, demikian dahulu Republik Rakyat Tiongkok dikenal. Sebuah negara komunis tertutup dari dunia. Namun, sekarang, julukan itu berangsur-angsur terhapuskan, seiring Beijing membuka dirinya bagi dunia. Tiongkok telah bersinar menjadi negara nomor satu destinasi wisata internasional. Kota itu dipenuhi dengan tempat-tempat bersatunya tradisi dan modernisasi. Semua aspek itu membuat pengalaman unik bagi wisatawan.

Mengunjungi Tiongkok berarti anda akan mengeksplorasi sejarah dan budaya salah satu negara paling tua di dunia. Anda akan memasuki sebuah negara yang telah membuat mata dunia terpukau dalam beberapa tahun ini dengan pertumbuhan pesat ekonomi dan modernisasi yang dialaminya. Bahkan telah berubah menjadi kekuatan ekonomi kedua dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Ibukota Beijing menjadi salah satu destinasi utama di Tiongkok. Beijing telah menjadi rumah bagi ribuan perusahaan milik negara dan perusahaan internasional. Kota itu merupakan kota terpadat di dunia dengan penduduk 19 juta orang.

Ketika menjajakan kaki di Beijing, terlihat tatanan rapi gedung-gedung tinggi apartemen dan perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional. Jalan raya Beijing dipenuhi dengan mobil-mobil merek Eropa seperti Mercedes Benz, Volvo, Ferrari, Lamborghini, dan merek internasional lainnya.  

Berbeda dengan Jakarta yang padat dengan sepeda motor, jalan raya Beijing bersih dari sepeda motor. Sangat jarang motor melintasi jalan raya Beijing, kalaupun ada hanya satu atau dua motor mewah melintas. Warga Beijing jarang menggunakan motor karena dianggap berbahaya, ditambah cuaca dingin minus tujuh derajat celcius tidak memungkinkan seseorang mengendarai motor. Dibanding Motor, warga Beijing lebih suka bersepeda. Beijing bahkan memiliki julukan sebagai kota sepeda. Lebih dari 80 persen warga kota memiliki sepeda.

Pengguna sepeda mendapatkan prioritas tinggi di Beijing, mereka bisa melaju di tepi jalan tanpa harus berebut dengan pengendara mobil. Pengguna sepeda juga diperbolehkan melaju di trotoar dengan tenang.            
Kota Beijing telah berhasil membuat terpukau dunia ketika menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. Penyelenggara Olimpiade Beijing 2008 mencetak sejarah penyelenggaraan Olimpiade termahal.
Tiongkok berhasil membuat seluruh dunia terpesona dengan kemewahan Stadion Olimpiade “Bird’s Nest,” (Sarang Burung) stadion yang menjadi jantung dari kompetisi olahraga dunia itu. Arsitektur Bird’s Nest dipuji sebagai arena termegah di dunia. Pembangunannya memakan biaya US$ 332 juta, itu pun hanya satu bagian dari total biaya penyelenggaraan Olimpiade Beijing US$ 26 miliar atau dua kali dari anggaran Olimpiade London 2012.
Setelah Olimpiade Beijing 2008, Bird’s Nest menjadi salah satu tempat wisata utama Beijing. Stadion yang dikelilingi kerangka baja berbobot 42.000 ton itu dirancang agar mampu berdiri hingga 100 tahun dan bertahan dari goncangan gempa bumi delapan magnitude.

Ketika melakukan peliputan peresmian perusahaan joint venture antara Beiqi Foton dan Daimler, Beijing Foton Daimler Automotive, kebetulan saya mendapat kesempatan mengunjungi sejumlah tempat wisata  di Beijing.

Kota Terlarang

Tai He Dian (Palace of Grand Harmony), istana utama Forbidden City. Tai He Dian merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kekaisaran Tiongkok.  

Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Beijing. Forbidden City atau Kota Terlarang, merupakan destinasi wajib untuk dikunjungi. Seseorang tidak akan diperhitungkan telah mengunjungi Tiongkok bila dia belum mengunjungi warisan budaya kuno Tiongkok itu.

Forbidden City, merupakan rumah bagi 24 kaisar dari dinasti Ming (1368-1644) dan Qing (1644-1911), sekaligus pusat politik dan perayaan Tiongkok selama 500 tahun.  Kompleks seluas 72 hektar itu dibangun pada abad ke-15, memiliki 90 area lapangan dan istana dengan 980 bangunan dan 8.704 kamar. Membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk dapat mengunjungi seluruh kompleks istana.

Pada masa dulu, kaisar Tiongkok diklaim sebagai putra langit, karenanya memiliki kekuasaan tertinggi. Rumah mereka di dunia adalah sebuah replika serupa dengan Istana Ungu di Surga, tempat tinggal Tuhan. Oleh karenanya tempat tinggal mereka terlarang bagi rakyat biasa. Dari situlah nama Kota Terlarang muncul.

Setelah kekaisaran Tiongkok ditumbangkan oleh Komunis pada 1911, kaisar terakhir Tiongkok, Qing, diperbolehkan tetap tinggal dalam Forbidden City hingga diusir pada 1924. Forbidden City, kemudian, dibuka bagi rakyat sebagai Museum Istana pada 10 Oktober 1952.

Kursi kaisar Tiongkok berwarna kuning melambangkan elemen bumi dan posisi pusat. Istana Kaisar diyakini sebagai pusat dunia dengan pemerintahannya memancar ke segala arah.

Pada hari pertama pembukaannya puluhan ribu warga berbondong-bondong ingin melihat rumah Kaisar dan harta benda yang membanjiri kota itu. Sudah lebih dari 50 tahun dibuka untuk umum, Forbidden City masih dipadati oleh pengunjung dari dalam dan luar Tiongkok. Tahun lalu saja, sebanyak 14,2 juta orang mengunjungi tempat itu. Pada hari libur nasional jumlah pengunjung bahkan mencapai 142.000-hampir lima kali lipat dari kapasitas ideal ditetapkan oleh Museum.
Masih banyak bagian dari Forbidden City tertutup untuk umum, hampir setengahnya. Sebagian masih dalam tahap renovasi, dan digunakan untuk area administrasi atau gudang.  Pemerintah Tiongkok berencana memperluas wilayah terbuka untuk publik hingga 76 persen. Namun, kini Museum Istana itu menimbulkan kekhawatiran para ahli menyangkut kerusakan yang terjadi pada situs Warisan Budaya UNESCO sejak 1987 itu.

Tembok Besar China

Tembok Besar China dibangun pada 2.000 tahun lalu menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia. Tembok Besar China memiliki panjang enam kilometer lewati padang gurun, padang rumput, pegunungan dan dataran tinggi.              

Great Wall of China atau Tembok Besar China juga merupakan salah satu keajaiban dunia dan terdaftar sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada 1987. Tembok Besar China berbentuk seperti Naga besar yang melintasi gurun, padang rumput, pegunungan dan dataran tinggi. Situs itu telah menjadi daya tarik arsitektur seluruh dunia karena sejarah dan keagungan bangunannya.
Tembok Besar China juga merupakan situs wajib dijelajahi. Tapi anda harus siap stamina menyusuri lebih dari 5.000 tangga naik dan turun. Meski demikian kecapaian itu akan terbalaskan oleh pemandangan indah negeri Tiongkok di atas Tembok Besar China.
Tembok Besar China memiliki sejarah pembangunan lebih dari 2000 tahun sejak Periode Tujuh Kerajaan (476-221 SM) hingga masa Dinasti Ming (1358-1644). Pada zaman kuno Tembok Besar China memiliki panjang hingga 100.000 kilometer, yang menyatukan tujuh kerajaan. Namun, kini Tembok Besar China memiliki panjang tinggal enam kilometer.

Pada zaman Tujuh Kerajaan, tembok besar awalnya menjadi benteng pertahanan dari serangan asing oleh tiga negara yakni Yan, Zhao dan Qin. Tembok-tembok pertahanan itu kemudian dipersatukan oleh Kaisar Qin Shihuang untuk mencegah invasi dari utara. Namun, sesungguhnya Tembok Besar China tidak pernah mendapat serangan atau sebagai pertahanan perang. Tembok Besar China sesungguhnya merupakan lambang perdamaian penyatuan tujuh kerajaan.

Di kalangan rakyat Tiongkok sendiri, Tembok Besar berdiri sebagai simbol kekuasaan tak terkalahkan meski dalam kondisi terburuk, karenanya dikenal sebagai Tembok Besar Semangat. Bila seorang pria Tiongkok berhasil menaiki Tembok Besar China, berarti dia telah menjadi pahlawan sejati. [ Daurina Lestari Sinurat ]

Comments

Popular Posts