Pembangunan Pertahanan Misil Regional
[SEOUL] Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengajukan sebuah usul kontroversial untuk membangun sebuah sistem pertahanan misil regional di Eropa, Asia dan Timur Tengah. Dalam KTT Keamanan nuklir Obama membicarakan usul “fleksibilitas” itu kepada Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Selasa (27/3).
“Saya pikir semua orang mengerti bahwa saya ingin mengurangi cadangan senjata nuklir. Salah satu kendala melakukan itu adalah masalah membangun kepercayaan dan kerjasama terkait pertahanan misil, ini bukan masalah menyembunyikan bola,” ucap Obama.
Obama menyatakan komitmennya untuk membangun sistem pertahanan misil. Namun, dia menilai tidak mungkin untuk menyelesaikan itu secepatnya karena rumitnya isu dan resistensi antar AS dan Rusia. Obama akan menunggu membahas lebih lanjut rencananya itu bila ia terpilih kembali sebagai presiden AS.
Selasa (27/3), KTT Keamanan Nuklir telah ditutup dengan 53 kepala negara mengeluarkan pernyataan komitmen untuk meminimalkan cadangan uranium dan plutonium, menjaga fasilitas nuklir, dan mencegah perdagangan gelap bahan nuklir dan radioaktif. Banyak kalangan mengkritik hasil KTT itu, dengan tidak adanya target terukur yang ditawarkan. KTT juga tidak membahas kekhawatiran terbesar dunia terkait senjata nuklir Korea Utara dan Irak.
KTT yang berlangsung selama dua hari itu hanya berurusan dengan pengamanan fasilitas dan bahan nuklir, serta pencegahan perdagangan teknologi atau senjata nuklir. Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda mengabaikan protokol dan mendesak komunitas internasional untuk menuntut Korea Utara menahan diri terhadap peluncuran roket yang direncanakan bulan depan.
“Peluncuran rudal yang direncanakan Korea Utara baru-baru ini diumumkan melawan upaya non-proliferasi nuklir komunitas internasional dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Noda.
Selain Jepang, dalam KTT itu tidak ada pemimpin negara lain membahas ambisi nuklir Korea Utara atau peluncuran rudal balistik pada hari ulang tahun pendiri Korut Kim Il Sung pada 15 April nanti. Minggu lalu, Korut menyatakan akan menganggap sebagai “provokasi” jika masalah nuklir-nya ditempatkan sebagai salah satu agenda di KTT Seoul atau bila pernyataan apapun dikeluarkan menentang Korut melaksanakan program-nya. Korut meyakinkan bahwa tidak ada alasan untuk menembakkan rudal setelah perjanjian Februari untuk menghentikan uji coba nuklir dan rudal sebagai imbalan bantuan makanan dari Amerika Serikat.
Obama mengancam Korut akan menghadapi sanksi lebih ketat bila Pyongyang tetap menjalankan rencana peluncuran roket. Akan tetapi AS juga khawatir Tiongkok akan mendukung Korut dan kembali menentang resolusi Dewan Keamanan PBB. [AP/D-11]
Rusia telah menolak rencana Obama untuk membangun sistem pertahanan misil di Eropa, sebuah ide yang sebelumnya pernah diusulkan mantan presiden AS George W Bush. Obama mengatakan bahwa AS dan Rusia dapat melanjutkan pengurangan cadangan senjata nuklir. AS dan Rusia telah melaksanakan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (Start) sejak 2010.
“Saya pikir semua orang mengerti bahwa saya ingin mengurangi cadangan senjata nuklir. Salah satu kendala melakukan itu adalah masalah membangun kepercayaan dan kerjasama terkait pertahanan misil, ini bukan masalah menyembunyikan bola,” ucap Obama.
Rusia menolak usulan AS membangun sistem pertahanan di Eropa. Kremlin menilai meski sistem itu ditujukan untuk melindungi sebuah potensi serangan misil dari Iran, Rusia khawatir sistem itu bisa menarget mereka.
Obama menyatakan komitmennya untuk membangun sistem pertahanan misil. Namun, dia menilai tidak mungkin untuk menyelesaikan itu secepatnya karena rumitnya isu dan resistensi antar AS dan Rusia. Obama akan menunggu membahas lebih lanjut rencananya itu bila ia terpilih kembali sebagai presiden AS.
Selasa (27/3), KTT Keamanan Nuklir telah ditutup dengan 53 kepala negara mengeluarkan pernyataan komitmen untuk meminimalkan cadangan uranium dan plutonium, menjaga fasilitas nuklir, dan mencegah perdagangan gelap bahan nuklir dan radioaktif. Banyak kalangan mengkritik hasil KTT itu, dengan tidak adanya target terukur yang ditawarkan. KTT juga tidak membahas kekhawatiran terbesar dunia terkait senjata nuklir Korea Utara dan Irak.
KTT yang berlangsung selama dua hari itu hanya berurusan dengan pengamanan fasilitas dan bahan nuklir, serta pencegahan perdagangan teknologi atau senjata nuklir. Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda mengabaikan protokol dan mendesak komunitas internasional untuk menuntut Korea Utara menahan diri terhadap peluncuran roket yang direncanakan bulan depan.
“Peluncuran rudal yang direncanakan Korea Utara baru-baru ini diumumkan melawan upaya non-proliferasi nuklir komunitas internasional dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Noda.
Selain Jepang, dalam KTT itu tidak ada pemimpin negara lain membahas ambisi nuklir Korea Utara atau peluncuran rudal balistik pada hari ulang tahun pendiri Korut Kim Il Sung pada 15 April nanti. Minggu lalu, Korut menyatakan akan menganggap sebagai “provokasi” jika masalah nuklir-nya ditempatkan sebagai salah satu agenda di KTT Seoul atau bila pernyataan apapun dikeluarkan menentang Korut melaksanakan program-nya. Korut meyakinkan bahwa tidak ada alasan untuk menembakkan rudal setelah perjanjian Februari untuk menghentikan uji coba nuklir dan rudal sebagai imbalan bantuan makanan dari Amerika Serikat.
Obama mengancam Korut akan menghadapi sanksi lebih ketat bila Pyongyang tetap menjalankan rencana peluncuran roket. Akan tetapi AS juga khawatir Tiongkok akan mendukung Korut dan kembali menentang resolusi Dewan Keamanan PBB. [AP/D-11]
Comments
Post a Comment
, ,