Berlian Inggris
![]() |
Ratu Elizabeth |
Ratu Elizabeth, berusia 86 tahun, telah memerintah Kerajaan Inggris dan negara-negara persemakmuran selama 60 tahun. Pada 8 Februari 2012, Elizabeth merayakan "tahta berlian" atau 60 tahun dirinya bertahta. Dia merupakan Ratu Inggris kedua terlama bertahta setelah Ratu Victoria yang memerintah selama 63 tahun dan tujuh bulan.
Kerajaan Inggris dan semua negara persemakmuran Inggris akan
merayakan "tahta berlian" Ratu Elizabeth sepanjang 2012 dengan
puncaknya pada liburan akhir pekan empat hari pada 2-5 Juni. Perayaan diakhiri
dengan ibadah pengucapan syukur di Katedral St Paul, diperkirakan akan menarik
perhatian jutaan orang dari seluruh dunia.
Elizabeth Alexandra Mary dinobatkan sebagai ratu ketika
berusia 25 tahun, pada 8 Februari 1952, dua hari setelah kematian ayahnya, Raja
George IV. Ketika Raja George IV meninggal pada 6 Februari 1952, Elizabeth
berada di rumah peristirahatan di Kenya. Badai bercampur guruh sempat menunda
penerbangan kepulangan Elizabeth dari Kenya ke Inggris. Ketika penobatannya, semua bioskop dan
teater ditutup dan pertandingan olahraga dibatalkan, kecuali acara berita.
Ratu Elizabeth penguasa monarki dari 16 negara berdaulat
sekaligus kepala dari 54 anggota negara-negara persemakmuran. Ibu dari empat
orang anak itu juga merupakan Pemimpin Tertinggi Gereja Inggris.
Popularitasnya pun masih tetap tinggi meski usianya telah
lanjut. Selama 60 tahun berkuasa atas pemerintahan monarki Kerajaan Inggris,
Ratu Elizabeth telah melihat
transformasi Kerajaan Inggris menjadi negara-negara persemakmuran. Nenek
dari delapan cucu dan satu cicit itu melihat negara kolonialnya memperoleh
kemerdekaan, dengan beberapa diantara berubah menjadi republik.
Elizabeth memperoleh pendidikan private dalam kerajaan.
Ketika perang dunia kedua, dia bergabung dalam Pelayanan Wilayah Penolong
Wanita pada 1945. Elizabeth dilatih sebagai mekanik dan supir. Lima bulan
kemudian, dia dipromosikan sebagai komandan junior.
Elizabeth menikah dengan pangeran Philip, yang merupakan
sepupu jauhnya dari kerajaan Yunani, pada 1947. Pernikahannya termasuk
kontroversi karena Philip merupakan warga negara asing dan tidak memiliki
dukungan finansial layak. Mereka memiliki empat anak: Charles, Anne, Andrew,
dan Edward.
Elizabeth memiliki karakter bertanggung jawab, periang, dan
sensitif, serta berkelakuan sopan. Ratu
Elizabeth tidak pernah absen menghadiri pembukaan nasional parlemen Inggris
kecuali ketika mengandung Pangeran Andrew, pada 1959, dan Pangeran Edward, pada
1963.
Dalam masa kekuasaan Ratu Elizabeth, lebih dari 20 negara
kolonial Inggris di Afrika dan Karabian mendeklarasikan kemerdekaan. Ratu
Elizabeth memiliki kebijakan tidak mengintervensi konstusi masing-masing negara
persemakmuran. Ratu menolak mengintervensi, ketika terjadi sengketa
kepemimpinan di mana perdana menteri Australia digulingkan pada 1975, dan baru-baru ini kebuntuan politik
di Papua Nugini yang memiliki dua perdana menteri.
Tahun Terburuk
Pada 1992, Elizabeth mengalami tahun terburuknya, ketika
kedua putranya, Pangeran Charles dan Pangeran Andrew berpisah dari istri
masing-masing, serta Putri Anne bercerai. Kesedihan itu ditambah dengan sebuah
kebakaran menghancurkan sebagian Istana Windsor, tempat tinggalnya.
Tidak sampai disitu, kekecewaan berlanjut dengan Pangeran
Charles menceraikan Putri Diana pada 1996. Setahun kemudian, Putri Diana tewas
dalam kecelakaan mobil. Ketika itu, media mengkritik keluarga kerajaan karena
tetap menutup diri dalam hari-hari sebelum pemakaman Diana.
Kritikan terhadap institusi monarki dan keluarga kerajaan
semakin luas, meski rating dukungan publik terhadap Elizabeth tetap tinggi.
Pemberitaan intens media terhadap kehidupan pribadi dari keluarga kerajaan
menyebabkan serangkaian cerita sensional di media. Editor surat kabar Donal
Trelford menulis di Observer: “Sinetron Kerajaan kini telah mencapai puncak
atas kepentingan publik bahkan batasan antara fakta dan fiksi telah kehilangan
arah”. Perdana Menteri John Major
mengumumkan reformasi keuangan kerajaan termasuk pembayaran pajak pendapatan
Ratu untuk pertama kalinya mulai 1993.
Ratu Elizabeth pernah mengalami ancaman pembunuhan pada
1981. Enam minggu sebelum pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana Spencer,
enam tembakan dilepaskan ke arah Ratu dari jarak dekat saat dia berkuda ke The
Mall. Polisi kemudian menemukan bahwa tembakan itu kosong, dan penyerang
berusia 17 tahun, Marcus Sarjeant, dihukum lima tahun penjara.
Setahun kemudian, Ratu terbangun menemukan seorang penyusup, Michael Fagan, di dalam kamar tidurnya. Ratu tetap tenang menelepon polisi istana, ia mengajak Fagan berbicara selama tujuh menit sampai bantuan datang. Pada tahun yang sama kecemasan berkembang sekaligus bangga, anaknya melayani bersama pasukan Inggris ketika Perang Malvinas.
Gejolak rumah tangga kerajaan tidak membuat Elizabeth lemah.
Ketenangan Ratu dan keterampilannya mengendalikan gunung masalah, secara luas
dipuji rakyat Inggris. Dalam sebuah pidatonya, Elizabeth mengatakan bahwa setiap
situasi harus mengharapkan kritikan, tapi harus diselesaikan dengan “sentuhan
humor, kelembutan dan pengertian,”
Ratu Elizabeth jarang memberikan wawancara dan mengekspresikan
perasaannya. Sebagai pemimpin monarki, Ratu juga tidak menyatakan pendapat
politik pribadinya di forum publik. Pada 2007, Surat kabar Inggris melaporkan
Ratu jengkel dan frustasi oleh kebijakan perdana menteri Inggris Tony Blair.
Dia menunjukkan kekhawatiran banyaknya angkatan bersenjata Inggris tewas di
Irak dan Afghanistan.
Karisma dan karakter Ratu Elizabeth di kalangan rakyat
Inggris dan negara-negara persemakmuran tetap kuat dengan rating dukungan
terhadap Ratu sangat tinggi. Hal itu Ditunjukkan oleh Referendum di negara Tuvalu, pada
2008, dan Saint Vincent dan the Grenadines, pada 2009, menolak proposal kedua
negara itu untuk menjadi Republik dan tetap mempertahankan konstitusi monarki Inggris.
Setelah 60 tahun bertahta, Ratu Elizabeth bersumpah akan mengabdi hingga akhir hayatnya. Ratu Elizabeth membantah rumor bahwa dia akan melepaskan tahta dan menyerahkan kepada Pangeran William. Dia sangat menyukai pekerjaannya dan memang ditetapkan menjadi Ratu. Ketika dinobatkan, ia telah mengambil sumpah akan tetap sebagai ratu hingga sisa hidupnya.
"Pada tahun yang spesial ini, saya mendedikasikan diri
saya lagi untuk melayani Anda. Saya berharap bahwa kita semua akan diingatkan
tentang kekuatan kebersamaan dan kekuatan sebuah keluarga, persahabatan, dan
kekuatan bertetangga yang baik," ujarnya dalam perayaan 60 tahun bertahta.
[Berbagai Sumber/D-11]
Data-data Ratu Elizabeth:
Nama: Elizabeth Alexandra Mary
Lahir: 21 April 1926 (usia 85 tahun)
Bertahta: 8 Februari 1952- sekarang
Suami: Pangeran Philip, Duke of Edinburg
Anak-anak: Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew,
Pangeran Edward.
Comments
Post a Comment
, ,