Dunia Mengawasi, setelah Kegagalan Memalukan Roket Korut
![]() |
Aktivis Korsel membakar tiruan rudal Korut dalam aksi demonstrasi anti-Korut
|
Dengan kegagalan itu, AS khawatir uji coba nuklir bawah tanah dapat dilakukan lebih cepat, karena Washington meyakini Kim Jong-un perlu menunjukkan kekuatannya, Jumat (13/4). Pentagon menyatakan bahwa roket Unha-3, identik dengan sebuah rudal balistik, dirancang untuk menempatkan satelit Kwangmyongsong-3 (Bintang Bersinar) ke orbit, mengalami kegagalan struktural. Roket itu gagal pada tahap kedua terjadi 81 detik setelah terbang. Tahap pertama berhasil dengan roket pecah di laut Kuning sekitar 165 kilometer barat Seoul, Korea Selatan. Dua potongan roket itu terus meluncur hingga ketinggian 15,4 kilometer sebelum pecah menjadi berkeping-keping di perairan sebelah barat Korsel.
Keluar Jalur
Analis pentagon David Wright, mengatakan, kegagalan kemungkinan diakibatkan adanya masalah pengarahan awal yang menyebabkan roket mulai membelok dari jalur lintasannya, dan Korut mematikan mesin begitu itu terjadi.
“Apakah ini skenario, atau apakah memang ada kegagalan, bencana, atau sejenisnya, akan semakin jelas dengan semakin banyak informasi muncul,” katanya.
Wright menuliskan bahwa durasi pendek penerbangan, berarti Korut akan mendapatkan informasi sedikit berguna dari peluncuran, yang bisa membantu memajukan program persenjataan mereka.
Penerbangan roket, kali ini, berlangsung lebih lama dibanding pada peluncuran 2006, ketika rudal Korut gagal setelah 40 detik terbang di udara. Roket itu berhasil menempuh 3.700 kilometer, beberapa detik sebelum tahap ketiga gagal di Samudera Pasifik.
Korea Utara telah mengakui kegagalan peluncuran roket, empat jam setelah peluncuran. Otoritas di Pyongyang mengatakan bahwa para ilmuwan dan teknisi sedang mencari penyebab kegagalan tersebut. Sebelumnya, Korut telah mengumumkan bahwa peluncuran itu ditujukan untuk memperingati ulang tahun ke-100 pendiri Korut Kim Il-sung dan meningkatkan teknologi Korut.
“DPRK (badan luar angkasa Korut) meluncurkan satelit Kwangmyongsong-3 di stasiun peluncuran satelit Sohae di Cholsan, utara Provinsi Phyongan pada pukul 07:38:55, Jumat. Satelit pengamat bumi gagal untuk memasuki orbit. Para ahli, ilmuwan, dan teknisi sekarang sedang mencari penyebab kegagalan,” demikian pengumuman pembawa berita stasiun televisi negara Korut.
Para ahli menilai, Korut telah mempertaruhkan kebanggaannya pada satelit itu, guna menunjukkan kekuatan di ditengah-tengah kerasnya ekonomi, sementara Kim Jong-un ingin menunjukkan legitimasinya sebagai pemimpin Korut.
“Ini merupakan penghancuran pesta ulang tahun. Sangat memalukan bagi Korut. Kita harus mengamati dengan seksama apa yang mereka sedang lakukan sekarang di situs uji coba nuklir,” kata mantan direktur urusan Asia untuk Dewan Keamanan Nasional AS, Victor Cha.
Ditambahkannya, langkah selanjutnya adalah mengamati apakah Korut melakukan uji coba nuklir, seperti yang sudah dituduhkan intelijen Korea Selatan. Sebelumnya, Badan intelijen Korsel mengeluarkan gambar satelit, menunjukkan Korut menggali sebuah terowongan baru sebagai persiapan untuk uji coba nuklir ketiga.
Menurut laporan itu, uji coba nuklir di pusat militer Korut Punggye-ri, tempat uji coba nuklir dilakukan pada 2006 dan 2009, berada dalam tahap final. Dalam gambar satelit memperlihatkan tanah galian di bawa dari daerah lain ditumpuk di pintu masuk terowongan. Bukit tanah itu menunjukkan “kemungkinan tinggi” Korut akan menggelar uji coba nuklir, langkah yang sama diambil Korut dalam dua uji coba nuklir bawah tanah sebelumnya.
Ahli nuklir Korsel, Wang Joo-ho menilai satu-satunya alasan menggali terowongan baru di situs Punggye-ri dikarenakan dua terowongan telah ambruk dan kemungkinan telah terkontaminasi bahan radioaktif akibat dua tes sebelumnya. [CNN/Telegraph/D-11]
Comments
Post a Comment
, ,