Jepang Waspada Militer, Menjelang Peluncuran Roket Korut
![]() |
Tentara Jepang menyiagakan pertahanan rudal |
Beberapa maskapai penerbangan Asia juga berencana mengubah jalur penerbangan untuk beberapa rute guna menghindari roket Korut. Japan Airlines, dan All Nippon Airways mengumumkan akan mengubah jalur penerbangan pada rute Tokyo ke Manila, Jakarta, dan Singapura. Sedangkan penerbangan domestik tidak akan berpengaruh.
Filipina Airlines juga mengumumkan sekitar dua belas rute penerbangan dari AS, Jepang, dan Korea Selatan akan terbang di luar jalur roket Korut. Otoritas Filipina telah mengeluarkan peringatan zona larangan terbang dan mendesak kapal dan perahu nelayan untuk menghindari perairan timur laut, lokasi diperkirakan puing-puing roket akan jatuh.
Korut bersikukuh tetap akan meluncurkan roket jarak jauh, meski komunitas internasional mendesak Korut membatalkan peluncuran. Korea Selatan (Korsel), Jepang dan Amerika menuduh peluncuran satelit didorong oleh roket Unha-3 merupakan rudal balistik terselubung.
Intersepsi
Jepang dan Korea Selatan akan mencoba menghancurkan rudal, jika rudal Korut menyimpang dari jalurnya dan memasuki wilayah kedaulatan kedua negara tetangga Korut itu. Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda telah memberikan persetujuan agar misil rudal diluncurkan untuk menjatuhkan roket Korut bila mengancam wilayah kedaulatan Jepang.
“Kemungkinan peluncuran rudal balistik dari Korut mengancam langsung keamanan Jepang. Jadi sangat wajar bagi kami untuk siap dalam kerjasama erat, terutama dengan militer AS,” kata juru bicara wakil sekretaris kabinet, Noriyuki Shikata.
Dalam sistem keamanan Jepang, bila rudal Korut terlihat melintas di wilayah Jepang, Tokyo akan mengaktifkan “J-Alert” sistem pesan darurat untuk segera menginformasikan kepada publik. Dengan demikian Tokyo akan siap untuk apa pun yang terjadi.
“Posisi kami tetap tenang, tapi pada saat yang sama kami tetap waspada terhadap kontinjensi berbeda,” kata Shikata.
Anggota parlemen komite urusan luar negeri Ichiro Aisawa mengingatkan jika Jepang menemukan dirinya menjadi target serangan rudal, itu merupakan sebuah tindakan agresi dan Jepang tidak punya puluhan lain selain ditarik memulai perang. Ditegaskannya, bila peluncuran satelit Korut telah dilaksanakan, Jepang akan mendorong sanksi tambahan melawan Korea Utara, dan pemimpin baru mereka Kim Jong-un. Televisi negara Korea Utara membalas dengan mengumumkan tindakan menyerang peluncuran roket Korut akan berarti perang dan Korut segera membalas dengan serangan militer.
“Barangsiapa mengganggu satelit kami atau mengumpulkan puing-puing roket akan mendapatkan hukuman langsung, tegas, dan tanpa ampun,” demikian pernyataan penyiar televisi Korut.
Terowongan
Sementara itu Badan intelijen Korsel mengeluarkan gambar satelit, menunjukkan Korut menggali sebuah terowongan baru sebagai persiapan untuk uji coba nuklir ketiga. Menurut laporan itu, pusat militer Korut Punggye-ri, tempat uji coba nuklir dilakukan pada 2006 dan 2009, uji coba nuklir berada dalam tahap final. Tanah galian telah dibawa dari daerah lain ditumpuk di pintu masuk terowongan.
Para ahli mengatakan tanah dibutuhkan untuk mengisi terowongan sebelum uji coba nuklir. Bukit tanah itu menunjukkan “kemungkinan tinggi” Korut akan menggelar uji coba nuklir, langkah yang sama diambil Korut dalam dua uji coba nuklir bawah tanah sebelumnya.
Ahli nuklir Korsel, Wang Joo-ho menilai satu-satunya alasan menggali terowongan baru di situs Punggye-ri dikarenakan dua terowongan yang ada telah ambruk dan kemungkinan telah terkontaminasi bahan radioaktif akibat dua tes sebelumnya. [AP/VOA/D-11]
Comments
Post a Comment
, ,