Korea Utara Isi Bahan Bakar Roket

Lapangan peluncuran roket Korea Utara di pusat ruang angkasa Tongchang-ri
[PYONGYANG] Korea Utara menyatakan telah mengisi bahan bakar ke roket, menandakan roket siap untuk lepas landas secepatnya, Kamis (12/4). Jika semua berjalan sesuai dengan rencana, peluncuran akan dilaksanakan dalam tiga tahap di atas laut yang memisahkan semenanjung Korea dari Tiongkok. Roket kemudian akan melepaskan satelit ke orbit dengan penembakan terjadi di perairan dekat Filipina.
Korea Utara bersikeras meluncurkan satelit untuk memperingati kelahiran ulang tahun ke-100 pendiri Korut Kim Il-Sung, meski komunitas internasional mengecam peluncuran itu. Korut telah mengumumkan akan meluncurkan roket antara 12 dan 16 April pada pukul 18.00-23.00.

“Kami tidak terlalu peduli tentang pendapat dari luar. Hal ini penting dalam rangka mengembangkan ekonomi nasional kami. Waktu peluncuran akan diputuskan oleh pimpinan saya,” kata kepala pusat kendali satelit di Komite Korea Teknologi Luar Angkasa, Paek Chang-ho, tanpa menyebut waktu pasti. 

Setelah pengisian bahan bakar selesai, Korut akan menyuntikkan bahan kimia ke dalam roket, yang berarti peluncuran bisa dilakukan Kamis. Badan meteorologi melaporkan kondisi cuaca di semenanjung Korea pun tampaknya mendukung peluncuran.

Ketegangan regional semakin tinggi dengan Jepang mempersiapkan sistem pertahanan rudal mengawasi langit di Tokyo dan pangkalan udara Okinawa. Filipina dan Korea Selatan telah memerintahkan pesawat komersial dan nelayan untuk menjauh dari jalur roket selama beberapa hari ke depan.    

Korut menyatakan bahwa peluncuran roket Unha-3 hanya akan menempatkan satelit Kwangmyongsong-3 (Bintang Bersinar) ke orbit untuk mengamati bumi dan mengumpulkan data sumber daya alam Korut. Namun, Korsel dan Barat menuduh peluncuran satelit itu uji coba rudal balistik terselubung. AS, Jepang dan Korea Selatan telah mengutuk semua langkah peluncuran roket karena dinilai melanggar sanksi PBB yang membatasi program rudal Korut.

Korsel telah melaporkan bahwa Korut tengah mempersiapkan uji coba nuklir ketiga. Jepang dan Korsel memperingatkan bila roket tetap diluncurkan, mereka akan menyerukan sanksi lebih dalam melawan Korut. Korsel menggambarkan langkah itu sebagai “provokasi” dan menyatakan akan menanggapi dengan tindakan pembalasan yang pantas.

“Kami ingin meminta (Korut) menahan diri hingga akhir,” ucap Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda.
Noda menambahkan Jepang telah bersiap penuh untuk menghadapi kemungkinan tak terduga. Dia telah memberikan persetujuan menembak jatuh roket Korut bila mengancam wilayah kedaulatan Jepang.     

Para analis meyakini Korut bersikukuh meluncurkan roket bertujuan menunjukkan kekuatan dan mengukuhkan penobatan pemimpin baru Korut, Kim Jong-un. Sementara Korsel telah melakukan pemilihan parlemen untuk menentukan hubungan Korsel-Korut di masa depan, meskipun peluncuran roket tidak muncul sebagai isu utama dalam pemilihan.

Pemimpin partai berkuasa, Partai Saenuri, berhasil mempertahankan mayoritas kursi parlemen dengan memenangkan 152 dari 300 kursi parlemen. Kemenangan itu menandai persetujuan rakyat Korut terhadap pemimpin partai Saenuri Park Geun-hye menjadi presiden menjelang pemilihan presiden Desember nanti.

Park, telah menjadi kandidat presiden terkuat, berjanji akan meningkatkan program kesejahteraan nasional dan melanjutkan perjanjian perdagangan pasar bebas dan aliansi bertahun-tahun dengan Amerika Serikat. [AP/CNN/BBC/D-11] 

Comments

Popular Posts