Suu Kyi Serukan Bantuan Untuk Myanmar


Aung San Suu Kyi
[BANGKOK] Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu-kyi tampil untuk pertama kalinya, setelah 22 tahun terisolasi, dalam komunitas global. Suu Kyi memberikan pidato dihadapan para pemimpin dunia di Forum Ekonomi Dunia Asia Timur di Bangkok, Thailand, Kamis (31/5).

Suu Kyi telah memainkan peran global sebagai aktivis demokrasi dan mendorong pelonggaran sanksi ekonomi negara-negara Barat terhadap negaranya. Di Forum Ekonomi Dunia, Suu Kyi meminta komunitas internasional membantu rakyat Myanmar. Dia meminta investasi lebih besar ke Myanmar untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat Myanmar.

“Kami berusaha mencoba memberantas korupsi. Penciptaan lapangan kerja dan pelatihan sangat penting bagi penduduk muda Myanmar. Myanmar membutuhkan investasi, bila investasi datang ke Myanmar maka seharusnya tidak memicu korupsi atau ketidaksetaraan,” katanya. 

Forum ekonomi Dunia tersebut juga dihadiri oleh Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, dan sejumlah perdana menteri negara-negara Asia Timur seperti Bahrain, Laos, dan Vietnam. Dia mendesak para investor yang berencana untuk menanamkan uang ke Myanmar untuk melakukannya dengan kesadaran akan kebutuhan untuk memperbaiki kehidupan rakyat Myanmar.
“Saya di sini tidak untuk memberitahu anda apa yang harus dilakukan, tetapi untuk memberi tahu anda apa yang kami butuhkan. Kami tidak membutuhkan investasi yang membawa kesenjangan lebih besar dan hak istimewa lebih kepada mereka yang sudah mendapat keuntungan. Kami menginginkan pekerjaan,” ucap Suu Kyi.
Ditambahkannya, komunitas internasional harus mempertimbangkan kebutuhan negara dengan cara lebih praktis.  Analis mengatakan bahwa perjalanan luar negeri akan memberikan Suu Kyi akses lebih besar kepada komunitas global yang ingin melihat dirinya secara langsung dan memungkinkan Suu Kyi bertemu dengan pemimpin dunia serta masyarakat umum.

Buruh Migran
Pada hari pertama kunjungannya di Thailand, Suu Kyi mengangkat perhatiannya tentang jutaan buruh migrant Myanmar di Thailand. Hal itu diungkapkan Suu Kyi dalam pertemuannya dengan wakil perdana menteri Thailand Chalerm Yubamrung. Keduanya juga membicarakan kerjasama untuk meningkatkan perdagangan obat-obatan.

Suu Kyi meminta Yubumrung untuk memastikan pengusaha Thailand tidak mengeksploitasi para pekerja Myanmar. Yubamrung berjanji pemerintahannya akan melakukan sebisanya untuk menyediakan pekerja migran Myanmar dengan tingkat setara kesejahteraan pekerja Thailand.

Thailand merupakan tuan rumah bagi 2,5 juta pekerja migran Myanmar. Kondisi perekonomian Myanmar telah rusak akibat sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap negara dikuasai junta militer itu. Hal itu menyebabkan banyak warga Myanmar mencari pekerjaan ke Thailand. 

Setelah melakukan kunjungan Thailand, Suu Kyi akan melanjutkan lawatannya ke Eropa.  Suu Kyi dijadwalkan untuk memberikan pidato di Konferensi Organisasi Buruh Internasional di Jenewa, Swiss. Dia juga akan menerima Hadiah Nobel Perdamaian yang diterimanya pada 1991 di Oslo. Suu Kyi juga akan melakukan perjalanan ke Inggris, tempat tinggalnya selama bertahun-tahun bersama suami dan keluarganya. [BBC/AFP/D-11]

Comments

Popular Posts