Mubarak Dalam Kondisi Kritis


[KAIRO] Petugas Keamanan Mesir mengatakan bahwa Hosni Mubarak, presiden Mesir digulingkan, dakam kondisi kritis. Mubarak dilaporkan sempat kehilangan kesadaran. Rumor kematian Mubarak sempat menyebar dengan cepat, Minggu (11/6).    
Kondisi Mubarak semakin memburuk sejak dia dipindahkan ke penjara Tora untuk menjalani hukuman seumur hidup, delapan hari lalu. Istri Mubarak, Suzanne Mubarak dan dua menantu perempuannya mendapatkan izin khusus mengunjungi Mubarak di penjara Tora, Minggu pagi.
“Kesehatan mantan presiden menurun, sekarang stabil dalam keadaan memburuk,” kata petugas keamanan itu kepada AP tanpa menyebutkan namanya.

Sejak dipindahkan ke Penjara Tora 2 Juni lalu, kondisi Mubarak semakin memburuk. Mubarak menderita detak jantung tidak teratur dan mendapatkan bantuan pernafasan. Pria berusia 84 tahun itu sekarang hidup hanya dari cairan dan yogurt.

Hakim pengadilan telah memvonis bersalah Mubarak karena gagal menghentikan pembunuhan para pengunjuk rasa selama pemberontakan menggulingkan dirinya. Sejak itu dia dipindahkan ke rumah sakit penjara, dari rumah sakit militer dan fasilitas kesehatan internasional, tempat dia ditahan sejak penangkapan April 2011. 


Pihak berwenang menolak beberapa permintaan untuk mentransfer Mubarak kembali ke rumah sakit militer. Otoritas juga membatasi kunjungan keluarga ke penjara satu kali sebulan.
Menurut Harian Masry al-Youm, Suzanne Mubarak mengecam para sipir yang tidak memberi izin suaminya untuk mendapatkan pengobatan di luar penjara.
“Anda akan bertanggung jawab atas kematiannya,” kata dia.

Dua anak Mubarak, Alaa dan Gamal juga ditahan di penjara. Mereka dibebaskan dari tuduhan korupsi pada 2 Juni lalu, tetapi masih menghadapi tuduhan terpisah terkait perdagangan.
Kantor berita MENA mengutip para pejabat mengatakan bahwa Mubarak berisiko mengalami stroke. Sebelumnya, pengacanya Farid al-Deeb memberitahu bahwa Mubarak akan segera ditransfer kembali ke rumah sakit militer di pinggiran Kairo. Tim dokter telah merekomendasikan agar Mubarak dipindahkan ke rumah sakit militer atau kembali ke fasilitas medis.

Dalam penampilan publiknya di pengadilan 2 Juni lalu, Mubarak terbaring di tempat tidur di dalam sangkar terdakwa. Para pejabat mengungkapkan Mubarak sempat menangis ketika mengetahui dia akan dipindahkan ke penjara Tora. Petugas membutuhkan waktu berjam-jam untuk meyakinkan Mubarak untuk meninggalkan helikopter, yang mengangkut dia dari gedung pengadilan ke penjara.
Media mengutip, Mubarak mengatakan bahwa Dewan Militer, yang mengambil alih kekuasaan setelah dia digulingkan, telah menipunya.

”Mesir telah menjual saya. Mereka ingin saya mati di sini,” kata Mubarak.

Vonis Mubarak telah memicu gelombang kemarahan baru puluhan ribu rakyat Mesir. Publik menuding putusan itu ditentukan oleh tekanan politik dari Dewan Militer. Pengadilan juga telah membebaskan enam pejabat petugas keamanan yang dituduh terlibat dalam pembunuhan aktivis. Para pengunjuk rasa di Lapangan Tahrir menuntut pengadilan ulang dengan hukuman mati terhadap Mubarak. [AP/D-11]

Comments

Popular Posts