Mubarak Dalam Kondisi Koma
[KAIRO] Presiden Mesir digulingkan Hosni Mubarak telah kehilangan
kesadarannya dan sepenuhnya berada dalam kondisi “koma” di rumah sakit penjara
Kairo, Senin (11/6). Juru bicara kejaksaan, Adel Saeed, mengungkapkan tim
dokter telah menggunakan Defibrillator beberapa kali untuk menghidupkan kembali
Mubarak yang mengalami koma karena komplikasi jantung.
“Mubarak memasuki koma penuh, hari ini. Kedua anaknya, Gamal
dan Alaa menyerahkan sebuah permohonan kepada otoritas penjara untuk
memindahkan Mubarak dan itu telah diterima. Kesehatan Mubarak semakin memburuk
sejak putusan, dengan tekanan darah tinggi, masalah pernafasan, dan denyut
jantung tidak teratur,” kata Saeed.
Pengacara Mubarak, Fareed El Deeb menggambarkan kondisi mantan orang kuat Mesir itu “sangat kritis”. Sejak dipindahkan ke Penjara Tora 2 Juni lalu, kondisi Mubarak semakin memburuk. Mubarak menderita detak jantung tidak teratur dan mendapatkan bantuan pernafasan. Istri Mubarak, Suzanne Mubarak dan dua menantu perempuannya mendapatkan izin khusus mengunjungi Mubarak di penjara Tora, Minggu pagi.
“Saya mengunjunginya Sabtu dan ia jatuh tidak sadarkan diri tiga kali. Dia memiliki air terkonsentrasi di sekitar jantung, yang dapat berkembang menjadi serangan jantung atau darah otak beku dan harus membutuhkan operasi penyelamatan dalam waktu 60 menit,” katanya.
El Deeb mengatakan jaksa menolak permintaannya untuk memindahkan Mubarak dari penjara ke rumah sakit militer. Dia telah mengajukan banding atas putusan jaksa itu dengan alasan bahwa rumah sakit penjara minim kurang dilengkapi untuk menangani perawatan Mubarak.
“Mereka masih membawa sebuah mesin sinar-X ketika saya mengunjungi dan tidak ada perawat khusus. Saya anggap jaksa dan pejabat pemerintah yang bertanggung jawab jika dia meninggal karena kelalaian. Mereka hanya berusaha untuk menyenangkan kaum revolusioner dan Ikhwanul Muslimin dengan menjaga dia di dalam,” katanya.
Juru bicara kejaksaan Adel Saeed ber-argumen, otoritas
penjara mengikuti hukum Mesir untuk memastikan semua dukungan kesehatan
diberikan kepada semua pasien.
“Jika mereka melihat kesehatan Mubarak membutuhkan pemindahan dirinya ke sebuah rumah sakit di luar karena keterbatasan peralatan, maka mereka bisa mengambil keputusan pemindahan tanpa kembali ke jaksa,” kata Saeed.
Pengacara keluarga korban kekejaman Mubarak, Khaled Abu Bakr mengingatkan semua tahanan harus diperlakukan sama dan jaksa telah menganggap fasilitas penjara memadai.
“Mubarak dipenjara di Tora menurut hukum dan itu bukan untuk menyenangkan kaum revolusioner atau orang-orang Mesir. Ada banyak kasus seperti dia di penjara, dan mereka semua seharusnya diperlakukan sama oleh pemerintah,” kata Abu Bakr.
Hakim pengadilan telah memvonis bersalah Mubarak karena gagal menghentikan pembunuhan para pengunjuk rasa selama pemberontakan menggulingkan dirinya, Sabtu (2/6). Mubarak harus menjalani hukuman seumur hidup di penjara, sementara kedua anaknya Gamal dan Alaa dibebaskan dari tuduhan korupsi.
Isu Suap
Sementara itu, menjelang pemilihan umum presiden Mesir putaran kedua muncul skandal suap diantara kandidat presiden. Kandidat presiden Mohammed Morsi menuding rivalnya Ahmed Shafiq menawarkan sejumlah uang kepada tokoh-tokoh berpengaruh Mesir untuk menyuap mereka agar memalsukan hasil pemilu. Morsi mengungkapkan dirinya telah bertemu dengan tokoh-tokoh senior Mesir dan mereka mengatakan kepadanya bahwa beberapa prang menawarkan mereka uang untuk penipuan dalam pemilu presiden demi kepentingan Shafiq.
Shafiq dan Morsi akan berkompetisi dalam pilpres Mesir putaran kedua pada 16-17 Juni nanti. Shafiq diperkirakan akan mengalahkan Morsi dalam pemilu nanti. [CNN/D-11]
Comments
Post a Comment
, ,