ElBaradei dan Abdul-Fotouh Diusulkan Masuk Kabinet Mesir


Mohamed Morsi melambaikan tangan setelah pelatikan dirinya sebagai Presiden Mesir di Mahkamah Konstitusi.
[KAIRO] Sekelompok tokoh politik dihormati, yang mendukung presiden Mohamed Morsi mengusulkan aktivis revolusi Mesir, ElBaradei sebagai perdana menteri, dan kandidat independen Abdul-Fotouh sebagai wakil presiden. Usulan itu didasarkan  perjanjian dengan Morsi terkait sejumlah isu-isu kunci, sebelum pemilu. Kelompok yang disebut Barisan Nasional untuk Penyelesaian Revolusi itu terdiri dari berbagai tokoh politik.  
Kelompok tokoh politik itu telah membentuk sebuah delegasi untuk membahas hal itu dengan Morsi agar kedua orang itu masuk dalam pemerintahan baru Morsi, Selasa (3/7). Para delegasi akan bertugas memantau kemajuan mereka mencapai kesepakatan dengan presiden.  Morsi telah berjanji bahwa kabinet baru akan mewakili semua faksi politik dan tidak didominasi oleh Ikhwanul Muslimin.

Barisan Nasional untuk Penyelesaian Revolusi terdiri dari jurnalis terkemuka Wael Qandeel, pendiri Gerakan Pemuda Ahmed Maher, veteran jurnalis dan tokoh politik Hamdi Qandeel. Berdasarkan “dokumen kemitraan” perjanjian yang ditandatangani pada 22 Juni membahas delapan isu utama, di mana Morsi berikhtiar akan melaksanakan bila menang pemilu.

Kesepakatan antara lain, jaminan bahwa Majelis Konstituante bertugas merancang konstitusi baru Mesir memiliki perwakilan seimbang untuk non-Islam guna mencerminkan konsensus nasional. Selain itu, pembatalan hukum peradilan yang memungkinkan militer untuk menangkap warga sipil, dan pembebasan segera semua tahanan politik. 

Namun, di tengah rumor-rumor jajaran kabinet pemerintahan baru. Kantor presiden menegaskan kembali bahwa Morsi belum memulai menghubungi siapapun untuk posisi di kabinet atau tim presiden. Juru bicara kepresidenan juga membantah laporan bahwa Morsi bermaksud membentuk kabinet dalam dua minggu ke depan.

Morsi telah dilantik sebagai presiden Mesir terpilih, pada minggu lalu. Morsi sudah mulai bekerja dan melakukan pertemuan dengan jajaran kabinet perdana menteri Kamal Al-Ganzouri dan gubernur lainnya, Senin.

Morsi juga bertemu dengan menteri luar negeri Turki, Ahmet Davutoglu. Menlu Turki berada di Kairo sebagai bagian dari pertemuan Liga Arab dengan kelompok oposisi Suriah, tapi dia memperpanjang kunjungannya untuk bertemu dengan Morsi.

Davutoglu memuji revolusi dan pemilu Mesir. Namun, dia memperingatkan bahwa itu hanya sebuah permulaan dari proses panjang perubahan. Diucapkannya, revolusi Mesir adalah sebuah “merek dagang” terkenal dunia akan hati nurani.

“Mesir mengalami transisi relatif damai, dibandingkan dengan Suriah dan Libia. Itu menunjukkan Mesir adalah otak Arab,” ucapnya.

Ditambahkan Davutoglu, Ankara siap mendukung bangsa dan pemerintahan Mesir untuk membangun sebuah sistem demokrasi kokoh. Menurutnya, dunia membutuhkan negara Mesir yang kuat dan bahwa Mesir akan mendapatkan banyak kesuksesan di masa depan.

Sebelumnya, perdana menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Partai Keadilan dan Kebebasan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, untuk merangkul sebuah negara sekuler. Ditegaskannya, Ikhwanul Muslimin harus memberikan rakyat hak untuk memilih apakah mau atau tidak menjadi beragama. Diungkapkan Erdogan, dirinya adalah perdana menteri Muslim dari sebuah negara sekuler. [Ahram Online/D-11]

Comments

Popular Posts