Palestina Desak Penyelidikan Internasional Kematian Arafat
![]() |
Gambar mantan presiden Palestina Yasser Arafat |
Desakan itu muncul sehari setelah televisi Al-Jazeera
menyiarkan hasil sembilan bulan penyelidikan terhadap kematian Arafat.
Ditemukan bahwa Arafat kemungkinan diracun dengan zat radioaktif polonium.
Tawfiq Tirawi, yang memimpin penyelidikan Palestina dalam
kematian Afarat, mengatakan otoritas akan memungkinkan analisis sampel dari
sisa-sisa jasad Arafat yang dikubur di Tepi Barat Ramallah, jika keluarganya
setuju. Janda Arafat, Suha, dalam wawancara dengan AFP mengatakan
dia akan mendesak agar mayat suaminya digali sehingga pemeriksaan lebih lanjut
dapat dilakukan.
“Saya langsung akan memberikan surat resmi kepada laboratorium Swiss yang melakukan tes untuk mengambil otoritas mengumpulkan sampel dari sisa-sisa Arafat guna memverifikasi hasil dan mempercepat pengungkapan kebenaran tentang pembunuhan Arafat,” katanya.
Penyelidikan Al-Jazeera mengungkapkan pengujian forensik
barang-barang milik Arafat, termasuk pakaian dikenakan Arafat, mengandung zat radioaktif polonium. Suha telah menerima barang-barang
Arafat dari rumah sakit Paris, tempat Arafat meninggal pada usia 75 tahun,
November 2004. Suha memberikan izin Al-Jazeera untuk mengambil helai rambut,
keringat, urin, dan darah Arafat untuk pengujian di laboratorium Eropa,
termasuk di Swiss. Francois Bochud, Kepala Institut Radiasi Fisika Universitas
Lausanne, mengatakan hasil pengujian mengungkapkan tingkat tinggi polonium.
“Kesimpulannya adalah bahwa kami menemukan beberapa polonium signifikan yang menempel pada sampel,” katanya kepada Al-Jazeera.
Akan tetapi, diutarakan Bochud, untuk mengkonfirmasi teori bahwa Arafat diracun oleh polonium diperlukan penggalian dan analisis sisa-sisa Arafat. Bila Suha benar-benar ingin tahu apa yang terjadi pada suaminya, maka penggalian membutuhkan sampel.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeina, mengatakan otoritas Palestina bersedia bekerjasama penuh untuk menyediakan semua fasilitas yang diperlukan dalam mengungkapkan kebenaran di balik kematian Arafat.
“Tidak ada alasan politik atau agama yang akan mencegah pemeriksaan ulang, pemeriksaan jenazah dengan persetujuan dari keluarganya,” katanya.
Polonium pernah digunakan untuk membunuh mantan mata-mata Rusia yang berubah menjadi pengkritik Kremlin, Alexander Litvinenko. Dia meninggal pada 2006 setelah meminum teh dicampur dengan polonium di sebuah restoran di London. [AFP/D-11]
Comments
Post a Comment
, ,