Penyakit Misterius Serang Bayi Kamboja

[PHNOM PEHN] Sebuah penyakit misterius telah membunuh sebanyak 61 anak-anak Kamboja. Menteri Kesehatan Kamboja dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar penyelidikan penyebab kematian anak-anak Kamboja setelah menderita komplikasi syaraf dan pernafasan parah, Jumat (6/7).

Dokter Beat Richner dari Rumah Sakit Anak Bopha pertama kali memberikan peringatan kepada otoritas kesehatan Kamboja tentang penyakit tidak diketahui itu. Dia melaporkan dari 64 kasus anak, yang mengalami pernafasan parah dan komplikasi syaraf, hanya dua anak bertahan hidup. Departemen Kesehatan Kamboja melaporkan dari 56 kematian didahului dengan sindrom umum demam, masalah pernafasan, dan syaraf.

“Penyelidikan sedang berlangsung. Kami mencari informasi rinci dari catatan rumah sakit dan menganalisa setiap kasus. Kami berharap dapat memiliki gambaran lebih baik dalam beberapa hari mendatang,” kata Ly Sovann, wakil direktur kementerian kesehatan Kamboja. 

Richer mengungkapkan para pasien menderita ensefalitis, peradangan otak. Mereka dirawat di rumah sakit, dan di saat-saat terakhir mereka meninggal karena paru-paru mereka hancur.  Negara-negara tetangga Kamboja telah mendapat peringatan tentang penyakit mematikan itu melalui Peraturan Kesehatan Internasional. 

Hong Kong, pusat penerbangan Asia, telah menanggapi peringatan itu dengan mengingatkan para dokter untuk waspada pada pasien yang kembali dari Kamboja dan memiliki gejala pernafasan. Wisatawan yang berkunjung ke Kamboja diperingatkan untuk memeriksa ke dokter mereka, jika mereka mengalami gejala-gejala gangguan pernafasan.  
Filipina juga merespon peringatan WHO tentang penyakit misterius itu. Kementerian Kesehatan Filipina bersama Pusat Epidemiologi Nasional, dan Biro Karantina meningkatkan pengawasan kemungkinan penyakit lintas perbatasan.

“Kami menganjurkan masyarakat risiko bepergian ke Kamboja, dan menunda perjalanan tidak perlu ke negara itu. Setiap orang yang pergi ke sana harus melaksanakan pencegahan yang diperlukan,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Filipina. [CNN/Star Manila/D-11]

Comments

Post a Comment

, ,

Popular Posts