Ratusan Warga Mesir Unjuk Rasa di Istana


Seorang demonstran berdiri di depan istana presiden
[KAIRO] Ratusan warga Mesir melakukan unjuk rasa di jalan dekat istana presiden di Kairo. Mereka mengeluh dan meminta solusi langsung dari Presiden. Para aktivis revolusi telah habis kesabaran mendesak pembebasan tahanan politik yang dipenjara oleh pengadilan militer, Rabu (4/7).
Para demonstran berbondong-bondong datang ke istana di pemukiman kelas atas Heliopolis, hanya beberapa hari setelah Mohamed Morsi dilantik sebagai presiden baru Mesir. Morsi telah berjanji bahwa pintunya terbuka bagi semua orang Mesir. Seorang pegawai kepresidenan bahkan mengizinkan para demonstran masuk ke dalam gedung untuk menyampaikan tuntutan mereka.

Para pekerja pabrik semen dan tekstil berunjuk rasa menuntut kontrak permanen dan kondisi kerja lebih baik. Sementara para aktivis revolusioner menuntut pembebasan tahanan politik. 

“Kami menginginkan jawaban jelas dari Mohamed Morsi apakah dia seorang presiden dengan kekuasaan penuh, dan memiliki hak untuk membebaskan tahanan, atau masalah itu ditangani dewan militer, sama seperti sebelumnya?” tanya seorang aktivis Ahmed Domma.  

Banyak warga Mesir telah lelah dengan pergolakan politik sejak gerakan rakyat menggulingkan Hosni Mubarak. Mesir berharap presiden baru akan membawa stabilitas, tapi banyak aktivis melihat revolusi mereka masih jauh.

Shehata Etman, pekerja pabrik ban Pirelli dari Alexandria, mengatakan dia terpaksa mengambil pensiun dini dan tidak mendapat bayaran. Sekarang dia menginginkan Morsi memecahkan masalahnya.

“Kami melakukan protes ke pabrik selama dua tahun, tidak ada yang mendengarkan. Kami protes ke kedutaan Italia, juga tidak ada yang mendengar. Kami memutuskan untuk datang langsung ke Presiden, mungkin dia bisa melakukan sesuatu,” kata Etman.

Beberapa perempuan berusaha memasuki pintu kecil masuk ke dalam gedung, tapi para petugas keamanan mencoba menahan mereka. Pemandangan itu tentu saja tidak akan pernah terlihat ketika mantan presiden Hosni Mubarak berkuasa. 

“Rakyat tahu jalan ke istana,” demikian judul berita utama harian Al-Ahram.

Al-Ahram menuliskan salah satu prestasi dari revolusi 25 Januari 2011 bahwa rakyat Mesir telah dibebaskan dari rasa takut, takut terhadap penguasa.

“Dulu, siapa yang berani di bawah rezim penindas untuk mendekati pintu istana presiden atau mengeluh kepadanya,” kata Al-Ahram.

Sementara harian independen al-Tahrir menuliskan demonstrasi istana mengakhiri era lapangan, merujuk pada lapangan Tahrir simbol jantung gerakan rakyat. [AFP/D-11]

Comments

Popular Posts