Bethlehem Rayakan Natal dalam Kedaulatan Palestina
Tahun ini, Palestina menjadi tuan rumah dalam perayaan natal
yang penuh sukacita, tanpa bayang-bayang pendudukan Israel. Ribuan anggota
jemaat dan peziarah berkunjung ke Gereja Kelahiran Yesus untuk berdoa di tempat
suci yang dipercaya sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus.
Pemimpin Katolik Roma di Jerusalem, Fouad Twal, mengatakan perayaan natal tahun ini adalah sukacita berlipat karena merayakan kelahiran Yesus Kristus, dan lahirnya negara Palestina. Twal sempat berpelukan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas ketika Abbas menghadiri misa malam natal di Gereja Santa Catherina, yang terletak di samping Gereja Kelahiran Yesus, Selasa.
“Dari kota suci, saya mengundang semua manusia, dan politikus dengan niat baik bekerja dengan tekad membangun rekonsiliasi dan perdamaian yang mencakup Palestina dan Israel di tengah-tengah semua penderitaan Timur Tengah. Silahkan terus berjuang untuk menciptakan perdamaian dan keamanan bagi rakyat Tanah Suci,” ucapnya.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengunjungi Bethlehem dan
memberikan ucapan natal. Dia berharap umat Kristiani dilingkupi tahun
perdamaian, kemakmuran, dan keamanan.
Bethlehem telah menjadi pusat tempat ziarah rohani bagi seluruh umat
Kristen. Para turis dan peziarah selalu dipenuhi ketakutan kemungkinan
pertempuran besar terjadi kembali antara Palestina dan Israel. Kementerian Pariwisata
Israel menyatakan jumlah wisatawan menurun 25 persen dari tahun lalu, yang
mencapai 100.000 pengunjung, setelah pertempuran Israel dengan militan
Palestina di Gaza bulan lalu.
Pesan Damai
Sementara itu di Vatikan, Roma, Italia, Paus Benediktus memberikan pesan natal kepada dunia agar manusia tidak kehilangan harapan untuk perdamaian, bahkan dalam konflik Suriah dan di Nigeria, tempat di mana disebutnya terjadi terorisme terhadap umat Kristen.
“Ada harapan di dunia, bahkan di saat paling sulit, dan dalam situasi yang paling sulit,” katanya, berdoa bagi perdamaian di Suriah.
Berbicara dari atas balkon St Petrus Basilika, Paus memberikan pesan natal disaksikan oleh jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Dia menyerukan diakhirinya pertumpahan darah dan dialog untuk mengejar solusi politik bagi konflik.
Paus meratapi kekerasan di seluruh Afrika, khususnya tindakan biadab terorisme yang sering menarget gereja-gereja Kristen di Nigeria. Paus juga berdoa bagi pemimpin baru Tiongkok untuk menghormati agama. Hal itu merujuk pada penganiayaan umat Katolik Roma di Tiongkok.
Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan memberikan pidato natal mengingatkan bangsa Nigeria bahwa terlepas dari agama mereka untuk belajar dari hidup Yesus Kristus. Dia mengajak rakyat Nigeria mengikuti kerendahan hati, tidak mementingkan diri sendiri, dan kebajikan mulia lainnya dimiliki Yesus dalam rangka untuk negara bergerak maju.
“Nilai-nilai dan cita-cita perdamaian, toleransi, kesetiaan, kejujuran, keadilan, kebijaksanaan dicontohkan Yesus masih sangat relevan untuk kita di Nigeria, di saat kita terus bergulat untuk membangun bangsa,” katanya. [AP/AFP/Reuters/ Daurina Lestari]
Comments
Post a Comment
, ,