Bethlehem Rayakan Natal dalam Kedaulatan Palestina


AP /Abed Al Hashlamoun
Pemimpin Umat Katolik di  Jerusalem, Fouad Twal, (kanan) memeluk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, saat menghadiri Misa Natal pada tengah malam di Gereja Saint Catherine di kota Bethlehem, Tepi Barat, Selasa (25/12).
[BETLEHEM] Ribuan umat Kristen dari seluruh dunia memadati Lapangan Manger di Bethelem di kota tua Tepi Barat, untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, Selasa (25/12). Perayaan natal tahun ini di Bethlehem berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan status baru Palestina setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi mengakui kedaulatan negara Palestina pada akhir November lalu.
Tahun ini, Palestina menjadi tuan rumah dalam perayaan natal yang penuh sukacita, tanpa bayang-bayang pendudukan Israel. Ribuan anggota jemaat dan peziarah berkunjung ke Gereja Kelahiran Yesus untuk berdoa di tempat suci yang dipercaya sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus.

Pemimpin Katolik Roma di Jerusalem, Fouad Twal, mengatakan perayaan natal tahun ini adalah sukacita berlipat karena merayakan kelahiran Yesus Kristus, dan lahirnya negara Palestina. Twal sempat berpelukan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas ketika Abbas menghadiri misa malam natal di Gereja Santa Catherina, yang terletak di samping Gereja Kelahiran Yesus, Selasa. 

“Dari kota suci, saya mengundang semua manusia, dan politikus dengan niat baik bekerja dengan tekad membangun rekonsiliasi dan perdamaian yang mencakup Palestina dan Israel di tengah-tengah semua penderitaan Timur Tengah. Silahkan terus berjuang untuk menciptakan perdamaian dan keamanan bagi rakyat Tanah Suci,” ucapnya.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengunjungi Bethlehem dan memberikan ucapan natal. Dia berharap umat Kristiani dilingkupi tahun perdamaian, kemakmuran, dan keamanan.
Bethlehem telah menjadi pusat tempat ziarah rohani bagi seluruh umat Kristen. Para turis dan peziarah selalu dipenuhi ketakutan kemungkinan pertempuran besar terjadi kembali antara Palestina dan Israel. Kementerian Pariwisata Israel menyatakan jumlah wisatawan menurun 25 persen dari tahun lalu, yang mencapai 100.000 pengunjung, setelah pertempuran Israel dengan militan Palestina di Gaza bulan lalu.

Pesan Damai

Sementara itu di Vatikan, Roma, Italia, Paus Benediktus memberikan pesan natal kepada dunia agar manusia tidak kehilangan harapan untuk perdamaian, bahkan dalam konflik Suriah dan di Nigeria, tempat di mana disebutnya terjadi terorisme terhadap umat Kristen.

“Ada harapan di dunia, bahkan di saat paling sulit, dan dalam situasi yang paling sulit,” katanya, berdoa bagi perdamaian di Suriah.

Berbicara dari atas balkon St Petrus Basilika, Paus memberikan pesan natal disaksikan oleh jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Dia menyerukan diakhirinya pertumpahan darah dan dialog untuk mengejar solusi politik bagi konflik.

Paus meratapi kekerasan di seluruh Afrika, khususnya tindakan biadab terorisme yang sering menarget gereja-gereja Kristen di Nigeria. Paus juga berdoa bagi pemimpin baru Tiongkok untuk menghormati agama. Hal itu merujuk pada penganiayaan umat Katolik Roma di Tiongkok.     

Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan memberikan pidato natal mengingatkan bangsa Nigeria bahwa terlepas dari agama mereka untuk belajar dari hidup Yesus Kristus. Dia mengajak rakyat Nigeria mengikuti kerendahan hati, tidak mementingkan diri sendiri, dan kebajikan mulia lainnya dimiliki Yesus dalam rangka untuk negara bergerak maju.

“Nilai-nilai dan cita-cita perdamaian, toleransi, kesetiaan, kejujuran, keadilan, kebijaksanaan dicontohkan Yesus masih sangat relevan untuk kita di Nigeria, di saat kita terus bergulat untuk membangun bangsa,” katanya. [AP/AFP/Reuters/ Daurina Lestari]

Comments

Popular Posts