Korut Aktifkan Artileri, Ancam Serang AS


Tank Korea Selatan K1 melakukan latihan militer di Seungjin Fire Training Field, Pocheon, 65 kilometer timur laut Seoul, Rabu (27/3).
[SEOUL] Korea Utara (Korut) mengumumkan ancaman baru menyerang Amerika Serikat (AS). Komando Tertinggi Militer Korut (KPA) menyatakan pihaknya akan menempatkan unit militer dalam status siap tempur dengan misi menarget markas militer AS di Hawaii dan Guam, Selasa (26/3).
  
“Militer akan menempatkan waspada tinggi semua unit artileri termasuk unit roket strategis, dan unit artileri jarak jauh. Semua unit ditugaskan untuk siap menyerang markas militer tentara agresi imperialis AS di daratan AS, Hawaii, Guam, dan zona operasional lainnya di Asia Pasifik, termasuk semua target musuh di Korea Selatan (Korsel), dan sekitarnya,” demikian pernyataan KPA.

Ancaman baru Korut itu datang sehari setelah AS dan Korsel menandatangani kerjasama pertahanan militer. Kesepakatan itu menyatakan bahwa AS dan Korsel akan merespon dengan segera dan tegas terhadap setiap provokasi Korut. Kesepakatan itu mewajibkan AS untuk membela negara sekutunya, Korsel.     

Korut telah melancarkan berbagai macam ancaman, setelah Dewan Keamanan PBB menyepakati resolusi sanksi baru terhadap Korut atas uji coba nuklir ketiganya. Tak lama setelah ancaman baru Korut diumumkan, Pentagon memperingatkan Pyongyang. Pentagon mendesak Pyongyang untuk berhenti mengancam perdamaian. Militer AS menyatakan pengumuman KPA tidak membantu siapa pun.
“Kami prihatin dengan ancaman yang diangkat oleh Korut. Kami mengambil semua perkataan mereka dan apa yang mereka lakukan, sangat serius,” kata juru bicara Pentagon George Little.
Little menegaskan angkatan bersenjata AS siap untuk merespons setiap kemungkinan. Korut tidak akan mencapai apa-apa dengan ancaman atau provokasi, yang hanya akan mengisolasi Korut lebih jauh, dan merusak upaya internasional untuk mencapai perdamaian, dan stabilitas di timur laut Asia.
Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan belum melihat aktivitas mencurigakan militer Korut, dan para petugas sedang menganalisa peringatan Korut. Sementara negara sekutu Korut, Tiongkok cepat-cepat mendesak semua pihak untuk tenang.

“Kami berharap pihak-pihak terkait akan menahan diri untuk memperlunak ketegangan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Lei.

Ketegangan di Semenanjung Korea semakin tinggi, terutama di saat AS dan Korsel melakukan latihan militer hingga 30 April nanti. Awal bulan ini, AS mengumumkan bahwa pesawat pembom B-52 melintas di atas Korsel, sebagai bagian dari latihan. Hal itu membuat marah Korut yang mengancam akan membalas jika latihan militer dilanjutkan. 

Dalam beberapa minggu terakhir, Korut berulang kali mengancam akan menyerang wilayah AS dan Korsel. Banyak analis memperkirakan serangan langsung Korut tidak mungkin terjadi, terlepas dari semua ancaman-ancaman Korut.

Para analis juga meyakini rudal balistik atau nuklir Korut tidak akan mampu mencapai wilayah negara AS. Namun rudal balistik Korut memiliki kemampuan menyerang pangkalan militer AS di Jepang dan Korsel. [AFP/AP/CNN/D-11] 

Comments

Popular Posts