Bagaimana Isis bisa berdiri?

Salah satu foto pembataian militan bersenjata Isis terhadap warga sipil Irak
Tiga tahun lalu, Negara Islam (Isis) atau sebelumnya bernama Negara Islam Suriah dan Irak, tidak ada. Sekarang Isis menduduki sebagian besar wilayah Irak dan Suriah. Isis telah menjadi organisasi teroris transnasional  paling berkembang cepat.

Isis berdiri pada 29 Juni 2014 dan menyatakan diri sebagai khalifah baru untuk umat Muslim sedunia. Abu Bakh al-Bahjdadi sebagai pemimpin umat Islam.

Isis lahir oleh para gerilyawan pemberontak di Levant, Mediterania Timur. Mereka adalah kelompok pemberontakan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang telah melakukan pembantaian terhadap 200.000 warga sipil selama revolusi Arab.

Demi menciptakan Negara Islam, Isis melakukan perlawanan dengan bergabung bersama organisasi teroris internasional al-Qaeda. Isis, yang merupakan kaum Islam Sunni Arab, secara terencana memburu kelompok pemerintahan Islam Siah Arab.  

Isis menebar terror dengan membantai tentara, pejabat, warga sipil yang menolak pemerintahan mereka dirikan. Mereka menduduki wilayah utara Suriah dengan membunuh warga sipil dan melakukan serangan-serangan di kota-kota dan desa-desa di wilayah itu.


Mereka menyebarkan propaganda terror dan perang di media sosial. Mereka mempublikasikan foto, video, dan informasi kampanye perang mereka di twitter dan youtube.  Isis juga mempublikasikan video-video pembantaian terhadap warga sipil. PBB mengungkapkan setidaknya sudah ada 2.461 orang terbunuh pada Juni lalu ketika Isis merebut banyak kota dan desa di Irak.

Lemahnya perlawanan pemerintahan Irak dan Suriah, serta diamnya Amerika Serikat membuat Isis semakin berkembang. Isis pun menjadi salah satu kekuatan militer besar di Timur Tengah. Diperkirakan ada sekitar 10.000 pejuang Isis di perbatasan Iraq dan Suriah. 

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun didesak untuk melakukan aksi melawan organisasi teroris transnasional Isis. Pada 8 Agustus lalu Obama menyetujui dilakukannya serangan udara di Irak.

Campur tangan Amerika dibalas ISIS dengan merilis video berjudul "A Message to America" yang menunjukkan eksekusi mati wartawan asal AS, James Foley (40). Dalam video berdurasi 5 menit itu, pada 19 Agustus lalu. 

Apakah AS akan terus diam saja?
AS menegaskan tidak akan bernegosiasi dengan teroris dan telah melancarkan lebih dari 14 serangan udara di Irak. Pentagon pun sedang mempertimbangkan untuk memperluas serangan udaranya terhadap Isis di Suriah, sebelum kelompok Isis merebut sebuah pangkalan udara di Suriah  yang dinilai akan semakin memperkuat dominasi Isis di negara itu. 

Obama telah mengatakan tujuan AS adalah untuk menghancurkan Isis sehingga organisasi itu tidak lagi menjadi sebuah ancaman bagi Irak dan kawasan dan juga Amerika Serikat.  

[ Daurina Lestari Sinurat ]

Comments

Popular Posts