Menjajaki Titik Nol Ujung Barat Indonesia
Pulau Weh atau Sabang, merupakan salah satu destinasi menyelam populer di Indonesia. Pamornya sudah mendunia dengan keindahan alam bawah lautnya.
Pulau Sabang menyimpan harta karun dan beraneka ragam biota laut. Sejak 1984, sudah banyak wisatawan asing datang ke Sabang, untuk menyelam mengeksplorasi keindahan bawah laut Sabang.
Saya mendapatkan kesempatan menjajakkan kaki di pulau ujung barat Indonesia ini. Pulau Sabang diapit oleh empat pulau kecil, yaitu Pulau Seulako, Pulau Rubiah, Pulau Klah, dan Pulau Rondo.
Pulau Weh memiliki banyak destinasi menyelam untuk para divers mengeksplorasi keindahan bawah laut Samudera Hindia Belanda. Pulau Weh terkenal sebagai habitat hewan laut langka megamouth shark, atau hiu mulut besar dan batu karangnya yang indah.
Perjalanan menjelajah alam bawah laut Pulau Sabang dimulai di Pantai Iboih menuju Pulau Rubiah. Pulau ini merupakan destinasi wisata air paling populer di Sabang.
Pemandu Selam Sabang, Teuku Indra Patra, menyebutkan tiga spot diving paling indah di Sabang, yakni The Canyon, Batee Tokong, dan Pantee Peunateung. Ketiga spot diving ini memiliki beragam biota laut langka, seperti ikan bumphead dan ikan napoleon di kedalaman 35 meter.
Di dalam laut Sabang, juga terdapat harta karun tersembunyi, yakni bangkai kapal Sophie Rickmers asal Jerman, yang tenggelam pada 1940-an di Teluk Pria Laot. Untuk dapat melihat kapal ini penyelam harus menyelam hingga kedalaman 40-50 meter.
"Konon di kapal Jerman ini tersimpan samurai emas," kata Teuku kepada VIVA.
Bila Anda berniat ke tempat-tempat diving tersebut, pastikan Anda telah memiliki sertifikat selam. Karena, untuk dapat melihat keindahan alam bawah laut tersebut dibutuhkan keahlian khusus menyelam.
Sedangkan bagi Anda yang tidak memiliki sertifikat menyelam hanya bisa menyelam hingga ke kedalaman 10 meter. Selain itu bisa memilih aktivitas air snorkeling di Pulau Rubiah.
Di sekitar pantai Pulau Rubiah wisatawan dapat melihat keindahan warna-warni batu karang dan ikan badut atau populer disebut ikan Nemo. Sekitar 100 meter dari pantai Rubiah, di kedalaman laut sekitar lima meter, terdapat pemandangan unik yang tidak akan bisa ditemui di tempat lain.
Di sana terdapat bangkai motor Vespa, mobil, dan tugu titik nol, yang memang sengaja diletakkan di sana untuk menarik wisatawan.
Titik Nol
Selain wisata laut, Sabang juga memiliki daya tarik wisata darat. Kota Sabang memiliki banyak bangunan lama Belanda, dan dikelilingi benteng- benteng Jepang. Karenanya, Sabang mendapat julukan Kota Seribu Benteng.
Ke kota Sabang wajib datang dan berfoto di Tugu Titik Nol Indonesia. Tempat ini akan menjadi saksi sejarah bahwa Anda telah menginjakkan kaki di ujung barat Indonesia.
Anda juga bisa berenang di Pantai Anoe Itam, yang dalam bahasa Indonesia berarti pantai pasir hitam. Di sini, pasir pantainya memang berwarna hitam, tetapi air lautnya sangat bersih sehingga Anda bisa berenang di pantai ini.
Tak jauh dari Pantai Anoe Itam, terdapat Situs Cagar Budaya Benteng Jepang Anoe Itam. Di atas benteng ini Anda bisa duduk menikmati pemandangan alam Pulau Sabang yang indah, sambil menyaksikan matahari terbenam di lautan.
Comments
Post a Comment
, ,